- forbes.com
VIVAnews - Konglomerat George Soros, didaulat sebagai orang paling dermawan di Amerika Serikat (AS) pada 2010. Dia menempati peringkat pertama di antara 50 pengusaha AS lainnya, dengan sumbangan triliunan rupiah.
Demikian menurut hasil survei suatu media yang khusus menyorot pemberian sumbangan, dan pengumpulan dana dari orang kaya di AS, Chronicle of Philantropic. Menurut laman majalah Forbes, survei itu diumumkan pada Minggu, 6 Februari 2011.
Soros, yang kini berusia 80 tahun, menempati urutan pertama karena yayasannya, Soros Fund Management, menyumbang US$332 juta atau sekitar Rp2,9 triliun sepanjang tahun 2010 kepada Yayasan Open Society.
Yayasan bermarkas di New York ini bergerak di bidang perlindungan kebebasan, dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Yayasan ini adalah penyalur dana bagi para lembaga bantuan HAM nonprofit lainnya di seluruh dunia.
Pada 2010, sumbangan terbesar yayasan ini adalah untuk lembaga Human Right Watch yang juga bermarkas di New York, sebesar US$100 juta atau sekitar Rp. 889 miliar.
Soros adalah pengusaha besar yang terkenal sebagai pendukung liberalisme. Dia juga mahir di bidang perdagangan mata uang.
Pada 1982, Soros berhasil meraup keuntungan hingga US$1,2 milyar dalam perdagangan mata uang Poundsterling. Itulah yang membuatnya mendapat julukan “Pria yang menghancurkan bank Inggris.”
Selain Soros, peringkat kedua orang terdermawan di Amerika Serikat adalah walikota New York, Michael Bloomberg, 68 tahun. Dia dilaporkan menyumbangkan US$279 juta, atau sekitar Rp. 2,5 triliun kepada berbagai acara amal di kota itu.
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, didaulat sebagai dermawan termuda yang masuk ke dalam jajaran dermawan AS. Dia menyumbangkan US$100 juta kepada yayasan yang didirikannya untuk pendidikan di kota Newark, negara bagian New Jersey.(np)
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.
