Hatta: Kebijakan Batasi Premium Bisa Berubah

Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku ada kemungkinan mengubah rencana kebijakan pembatasan atau larangan premium bersubsidi bagi mobil pribadi dengan syarat ada perubahan cukup besar yang menyebabkan perlunya penyesuaian kebijakan.

Hingga saat ini pemerintah mengaku tinggal menunggu satu lagi hasil studi kebijakan pembatasan premium bersubsidi yang dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Tidak ada istilah pokoknya, kalau ada asumsi yang berubah, kalau kami melihat ada perubahan-perubahan yang cukup besar maka kebijakan akan bisa kami sesuaikan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Selasa, 9 Februari 2011.

Menurut Hatta, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada prinsipnya adalah untuk menjaga agar perekonomian nasional bisa berjalan lebih stabil, terjaga, dan mensejahterakan rakyat. "Kami tidak ingin membuat kebijakan yang menimbulkan distorsi," katanya.

Menanggapi adanya usulan agar pemerintah lebih baik menaikan harga premium, Hatta mengatakan bahwa saat ini hampir semua pihak berupaya mengeluaran usulan yang lebih baik. Namun pemerintah tidak akan terlalu reaktif menanggapi usulan tersebut dan akan mempelajari secara tenang dan baik.

"Nanti kalau premium dinaikan harganya, masyarakat akan ngomong lagi susah kok pemerintah malah dinaikin harganya. Ya sudahlah, (sekarang lebih baik) jangan terlalu reaktif," kata Hatta.

Begitu pula halnya dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang saat ini masih bergejolak. Pemerintah menganggap, harga minyak mentah yang berlaku saat ini, belum tentu akan berlangsung sampai akhir tahun apalagi mencerminkan harga rata-rata minyak mentah dunia selama tahun 2011.

Pemerintah, kata Hatta, sudah memiliki pengalaman di mana harga minyak mentah ICP juga sempat bergejolak dan masyarakat banyak mendorong pemerintah melakukan revisi. Namun, usai penghujung tahun, ternyata harga rata-rata ICP masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah.

"Kami melihat tidak akan lama karena ini sifatnya temporary. Semua negara juga tidak menginginkan harga tinggi karena itu akan mengerem pertumbuhan ekonomi dunia terutama industri yang ingin mendorong pertumbuhan jadi lebih baik," ujar dia.

Sedangkan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menekankan pemberlakuan pembatasan premium bersubsidi akan diterapkan 1 April 2011. "Kesepakatan pemerintah dengan komisi Energi DPR, jika pemerintah siap 1 April maka akan dilaksanakan," kata Agus Martowardojo di gedung DPR usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR Selasa 8 Februari 2011.

Kementerian Keuangan berharap pembatasan akan dilaksanakan agar tidak terjadi penambahan subsidi BBM. Apalagi, itu semua sudah direncanakan dalam APBN 2011.

Dia menyatakan kesiapan pemerintah tercermin dari BPH Migas, Pertamina dan Kementrian Energi saat bertemu dengan Komisi VII.
"Jadi saya rasa dalam dua bulan ini. Kalau hasil pertemuan mengatakan siap, maka akan dijalankan," kata Agus.



Pembunuh Wanita Hamil di Kelapa Gading Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Manajer Arsenal, Mikel Arteta

Chelsea Bikin Mikel Arteta Terkesan

Chelsea dianggap telah mengalami peningkatan di musim ini. Manajer Arsenal, Mikel Arteta pun dibuat terkesan dengan peningkatan dari tim berjuluk The Blues tersebut.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024