Kadin: Indonesia Masuk Kelas Menengah

Pekerja sedang mengecat salah satu kantor di Jakarta
Sumber :
  • Antara/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan tingkat pendapatan per kapita sebesar US$3.000 telah menjadikan Indonesia sebagai kelas menengah yang kuat dan stabil.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

"Meski baru standar minimum internasioanl, ini modal pertumbuhan yang sangat besar," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan, Keuangan dan Pasar Modal, Rosan P Roeslani, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 9 Februari 2011.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2010 ekonomi nasional tumbuh 6,1 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding target pemerintah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010 sebesar 5,8 persen.

Pendapatan per kapita nasional naik 13 persen dari US$2.349,6 (Rp23,9 juta dengan kurs Rp9.000 per dolar AS) pada 2009 menjadi US$3.004,9 (Rp27 juta) pada 2010.

Dengan masuknya Indonesia sebagai kelas menengah yang kuat, Rosan mengatakan, sektor barang konsumen akan tumbuh cepat melampaui sektor-sektor lain. Sektor konsumsi meliputi seluruh kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan kebutuhan dasar, menengah, dan kebutuhan mewah. Mulai dari pangan dan perumahan hingga transportasi dan telekomunikasi.

Dalam dua tahun terakhir, penjualan barang konsumen tumbuh di atas 20 persen per tahun. Bahkan, penjualan mobil selama 2010 meningkat hingga 57,13 persen menjadi 764.710 unit. "Ini sangat tinggi," ujar dia.

Menurut Rosan, tingginya konsumsi itu juga terlihat dari penyaluran kredit perusahaan pembiayaan pada 2010 yang naik sekitar 28,68 persen menjadi Rp180 triliun. Dari total pembiayaan itu, nilai pembiayaan konsumen mencapai Rp125 triliun atau 69,44 persen.

Kenaikan belanja barang-barang konsumsi itu akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan daya beli masyarakat. Apalagi, pada 2011, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,4 persen. 

Tantangannya, Rosan melanjutkan, bagaimana menciptakan industri barang konsumen domestik yang kuat dan berdaya saing tinggi, sehingga bisa mengalahkan barang impor serta meningkatkan lapangan kerja.

Rosan menilai, hambatan utama yang dihadapi para pengusaha di industri konsumen, selain dari birokrasi dan infrastruktur, adalah kekurangan modal dan keterbatasan fasilitas pembiayaan jangka panjang. Karena itu, Kadin akan memberikan beberapa rekomendasi strategis untuk meningkatkan pembiayaan ke industri barang konsumen. (art)

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024