Waspadai Bahaya Dehidrasi

Minum air
Sumber :
  • dok. Corbis

VIVAnews – Segeralah minum bila merasa kehausan. Haus menandakan Anda tengah mengalami kekurangan cairan atau biasa disebut dehidrasi. Jadi, jangan pernah mengabaikannya bila tidak ingin membahayakan kesehatan diri sendiri.

“Jangan sampai rasa haus membuat kita tidak tidak ingin minum. Ini berarti tanda bahaya yang harus segera direspon,” kata Dr Saptawati Bardosono, MD, Msc dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Jakarta.

Saptawati menjelaskan, dehidrasi memiliki tingkat yang bisa mendeteksi bahaya dari kekurangan cairan terhadap tubuh. Bila derajatnya semakin tinggi, maka bisa menyebabkan penurunan performa kerja, gangguan konsentrasi, gangguan fungsi kognisi, dan menurunkan performa fisik secara menyusul peningkatan rasa lelah.

Oleh karena itu, Saptawati mengimbau agar setiap orang mewaspadai tanda-tanda dehidrasi.

Ciri-ciri seseorang mengalami dehidrasi tingkat ringan sampai sedang yakni mulai dari mulut kering, lengket, mengantuk, lelah, haus, urinnya sedikit, air mata berkurang, otot lemah, sakit kepala, pusing, dan silau bila melihat sinar.

Sedangkan tanda yang menunjukkan seorang mengalami dehidrasi berat ialah rasa haus berat, sangat mengantuk, kebingungan, tidak berkeringat, tidak mengeluarkan urin atau jumlahnya sedikit, mata cekung, menggigil, kulit kering, elastisitas hilang, tekanan darah rendah, nadi cepat, panas serta kesadaran menurun.

Lebih dari itu, Saptawati mengungkapkan kekurangan cairan satu persen saja pada tubuh seseorang, maka akan menimbulkan rasa haus dan gangguan mood.

Bahkan, kata Saptawati, penelitian terbaru di Amerika dan Perancis menunjukkan bahwa pria yang mengalami dehidrasi 1,5% saja sudah menyebabkan terjadinya gangguan tingkat kerja kognitif dan suasana hati.

“Tak hanya pada pria, kehilangan cairan tubuh 1,3% pada wanita juga mampu menyebabkan gangguan pada tingkat kerja kognitif dan suasana hati,” kata Saptawati yang mengutip hasil penelitian Lawrence E Amstrong, Ph.D dan Harris R Lieberman, Ph.D.

Selanjutnya, Saptawati menerangkan bila kekurangan cairan sampai dua persen, maka bisa berdampak pada penurunan daya ingat, kehilangan fokus pikiran, kesulitan menghitung, membaca, dan memilah pekerjaan. Ditambah lagi akan merasakan jantung berdetak lebih cepat sehingga menimbulkan rasa cepat lelah.

Dan bila seseorang mengalami kurang cairan sebanyak empat persen, maka dapat menurunkan kemampuan fisik sebesar 25 persen. Bahkan bila cairan tubuh berkurang tujuh persen, akibatnya cukup fatal, yaitu bisa pingsan. (adi)

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
Polda Bali bersama bidang metrologi dan tertib niaga Disperindag kota Denpasar sidak SPBU

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Polisi melakukan sidak ke SPBU di sekitar Denpasar, Bali.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024