Siapa Broker Penjual Saham Garuda Terbesar?

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Hingga pukul 10.40 WIB pada perdagangan perdana hari ini, harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih tergelincir ke teritori negatif. Harga saham maskapai pelat merah itu terkoreksi Rp100 (13,33 persen) ke posisi Rp650.

Volume transaksi tercatat sebanyak 858.630 lot senilai Rp266,86 miliar dengan frekuensi 7.010 kali. Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp14,7 triliun tersebut sempat ditransaksikan pada level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit.

Berdasarkan data transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 10.45 WIB, broker PT Mandiri Sekuritas tercatat menjual saham Garuda paling banyak, yakni mencapai 121,24 ribu lot.

Selanjutnya, PT DBS Vickers Securities Indonesia melepas 60 ribu lot, PT Reliance Securities (49,35 ribu lot), PT Danareksa Sekuritas (48,46 ribu lot), PT OSK Nusadana Securities (42,61 ribu lot), dan PT Bahana Securities menjual 30,34 ribu lot.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

Namun, selama transaksi, Danareksa dan Reliance juga kembali melakukan pembelian masing-masing sebanyak 66,6 ribu lot dan 38,3 ribu lot.

Terkait penjualan saham Garuda tersebut, Direktur Mandiri Sekuritas, Iman Rachman, belum dapat memberikan penjelasan. "Bisa telepon lagi, saya masih di tengah acara," kata Iman kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011.

Garuda Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya (listing) di papan utama BEI. Maskapai pelat merah itu mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar saham harus diserap penjamin pelaksana emisi.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Paska IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah Republik Indonesia sebesar 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).

Per 30 September 2010, total pendapatan perseroan mencapai Rp12,6 triliun. Laba bersih terbukukan Rp194,8 miliar dengan total aset senilai Rp14,22 triliun.

Garuda Indonesia adalah emiten ketiga yang mencatatkan sahamnya di BEI sejak awal tahun ini. Sebelumnya, dua emiten yang telah listing di bursa efek pada Januari 2011 adalah PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) dan PT Martina Berto Tbk (MBTO).

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024