Saham Garuda Jatuh, Hatta Evaluasi IPO BUMN

Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan pemerintah bakal mengevaluasi proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di masa mendatang.

Kebijakan tersebut menanggapi dua proses IPO BUMN, yaitu PT Krakatau Steel Tbk dan PT Garuda Indonesia Tbk yang kurang berjalan mulus dan banyak mendapat sorotan.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Satu sisi saham Krakatau dipersoalkan karena harga terlalu murah dan kisruh penjatahan, sedangkan saham Garuda dipersoalkan karena tidak laku dan sahamnya merosot di perdagangan perdana.

"Saya baru bicara dengan Menteri Keuangan, kami akan evaluasi dalam IPO  berikutnya," kata Hatta Rajasa di sela Retreat Bidang Perekonomian, di Istana Bogor, Jumat, 11 Februari 2011.

Menurut Hatta, pemerintah mengakui ada beberapa perusahaan yang direncanakan kembali melakukan penawaran umum saham. Untuk perusahaan tersebut, pemerintah bakal memberikan perhatian yang sangat serius. "Ada beberapa perusahaan yang sudah dapat perhatian, timing is very important," katanya.

Hatta menegaskan, dengan langkah BUMN menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), upaya pemerintah untuk menjadikan perusahaan negara dengan akuntabilitas dan transparansi bakal meningkat serta lebih baik.

"Kami memerlukan BUMN masuk pasar modal. Tidak hanya memperkuat struktur permodalan, tapi penting juga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas karena banyak yang mengawasi," ujarnya.

Pemerintah juga meyakini, BUMN yang mencatatkan sahamnya di bursa bakal memperoleh peningkatan imbal hasil (yield). Keberadaaan BUMN di pasar modal juga bakal memperkuat pasar modal nasional.

Terkait IPO Garuda Indonesia yang mengalami penurunan harga saham pada
perdagangan perdananya, Hatta mengakui pemerintah memang menginginkan harga saham perusahaan penerbangan nasional tersebut bisa lebih tinggi.

Namun, dia menjelaskan, pemerintah tidak bisa melaksanakan upaya lebih lanjut karena sejak mencatatkan sahamnya di pasar modal, maka mekanisme pasar yang berjalan. "Saya kira ini sudah IPO, dan sudah ada di pasar modal. Jadi, biarkanlah mekanisme pasar yang bekerja," katanya.

Harga saham Garuda Indonesia akhirnya ditutup melemah Rp130 (17,33 persen) ke level Rp620 per unit pada perdagangan hari ini.

Volume transaksi tercatat sebanyak 1,16 juta lot senilai Rp363,59 miliar dengan frekuensi 10.616 kali. Harga saham Garuda sempat diperdagangkan di level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit. (hs)

Menpora Dito bertemu dengan Menteri Pendidikan UEA Ahmad Belhoul Al Falasi

UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027

Menpora Dito bertemu dengan Menteri Ahmad Belhoul yang menyampaikan dukungan dari UEA kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA. 

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024