Multipolar Siap Lepas Saham di Matahari

Matahari Departemen Store
Sumber :
  • www.indocashregister.com

VIVAnews - PT Multipolar Tbk masih menunggu kajian Merrill Lynch untuk melepas aset-asetnya di anak perusahaan, yakni PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT First Media Tbk.

"Tapi, kami belum tahu apakah akan melepas semua atau sedikit saham di Matahari Putra Prima," kata Direktur Keuangan Multipolar, Reynold P Ong, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Skema yang memungkinkan, menurut Reynold, melalui penerbitan saham baru atau rights issue.

Perseroan saat ini juga sedang mengkaji pelepasan saham di First Media dengan menggandeng mitra strategis. "Setelah menjual Matahari Department Store, banyak pihak yang tertarik dengan First Media. Kalau tawaran bagus, akan kami ambil," ujar Reynold.

Di sisi lain, Matahari Putra Prima sedang mengkaji divestasi aset perseroan senilai Rp3-4 triliun agar fokus pada bisnis inti. "Jangan sampai ada cross subsidi," ujar Direktur Utama Matahari Putra Prima, Benjamin Mailool.

Dia mengatakan, investor banyak yang menjajaki kerja sama dengan Matahari. Namun, karena bisnis perseroan masih menyatu dengan Matahari Food Business, kinerjanya seolah tidak terlihat.

Sejak pertengahan tahun lalu, Matahari Putra Prima telah memisahkan bisnis di luar Matahari Food Business yang membawahi Hypermart dan Foodmart. "Kami pisahkan secara internal saja, di mana 100 persen saham masih kami miliki," ujar Benjamin.

Selain Matahari Food Business, perseroan juga menjalankan bisnis Boston Drug Store, Timezone, dan Times Books Store.

Benjamin menambahkan, perseroan saat ini sudah menerima banyak tawaran kerja sama. Termasuk, dari Lotte Group, induk perusahaan ritel asal Korea. Namun, menurut Benjamin, perseroan belum pernah bertemu muka dengan pihak Lotte.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia

"Semuanya melalui Merrill Lynch dan keputusan ada di tangan pemegang saham, yakni Multipolar," ujar dia.

Selama 2010, Matahari Putra Prima mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 1.859,59 persen menjadi Rp5,17 triliun dibanding 2009 yang hanya Rp297 juta. Namun, penjualan bersih turun dari Rp10,28 triliun menjadi Rp8,54 triliun. Kewajiban Matahari tahun lalu mencapai Rp4,28 triliun dengan ekuitas bersih Rp7,14 triliun.

Tahun ini, perseroan akan membuka 17 gerai di Pulau Jawa, Sumatera, dan Indonesia bagian timur. Dana untuk ekspansi gerai dialokasikan dari kas internal sebesar Rp1 triliun. Sementara itu, pada 2010, Multipolar mencatat laba bersih sebesar Rp2,8 triliun.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perdana kunjungan ke IKN

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024