Hatta: Investasi Asing $27 M Segera Mengalir

Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Indonesia mulai kebanjiran investasi dari negara asing. Negara yang telah memberikan komitmennya adalah Korea Selatan, Rusia, dan China. Hatta yang akan melakukan kunjungan kerja ke Korea malam ini, mengatakan pemerintah berharap bisa memperoleh komitmen investasi dari pengusaha Korea Selatan senilai total US$15 miliar.

Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai

"Sebanyak 35 ribu orang Korsel ada di Indonesia, industri terus bertambah. Saya harap mereka bisa mengembangkan kluster industri tersendiri. Kalau bisa di luar Jawa," katanya di Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.

Selain Korsel, menurut Hatta pengusaha Rusia juga telah menyatakan minat mereka berinvestasi di Indonesia sebesar US$3 miliar untuk pembangunan smelter nikel di Halmahera. Dengan mulai mengolah bijih nikel di tanah air, investasi ini bermanfaat untuk mengurangi ekspor bahan mentah. Rusia sendiri termasuk salah satu negara tujuan ekspor bijih nikel Indonesia.

Komitmen investasiĀ  lain berasal dari China yang bakal mengembangkan industri senilai US$3 miliar di Sulawesi Tenggara. China juga akan membangun pabrik baja patungan dengan perusahaan baja terbesar di Korea Selatan, Pohang Iron and Steel Corporation (Posco), senilai US$6 miliar di Banten.

Hatta juga mengungkapkan adanya komitmen investasi lain dari salah satu perusahaan swasta nasional yang bekerja sama dengan swasta asing untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus. Rencananya kerjasama itu akan dilakukan di Kalimantan Timur dengan mengembangan KEK berbasis minyak sawit mentah (CPO) yang dipadukan dengan sumber daya mineral. "Investasinya sangat besar," ujar Hatta, yang belum mau mengungkapkan nama perusahaan yang akan berinvestasi tersebut. (kd)

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024