Menkeu: Kerugian BUMN Sekuritas Risiko Bisnis

Garuda Indonesia Go Public
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews- Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menegaskan bahwa perusahaan penjamin emisi Garuda Indonesia harus menanggung risiko kerugian akibat tidak terserapnya saham Garuda. Kerugian itu menjadi risiko dalam bisnis. "Dalam bisnis pasti ada saat untung atau rugi," kata Agus di Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.

Menurut Agus, sebagai perusahaan sekuritas, memang sudah menjadi tugasnya untuk melakukan penjaminan pada proses IPO. Termasuk menanggung risiko seperti menyerap saham yang tidak dilirik pasar.

Kendati harus mengeluarkan dana sangat besar, Menkeu yakin perusahaan mempunyai startegi agar dana yang digunakan untuk membeli saham tidak laku tersebut,  tidak akan membebani keuangan perusahaan.

Seperti diketahui, pemerintah baru saja melepas saham PT Garuda Indonesia. Waktunya yang tidak pas, dan juga penilaian harga saham yang mahal membuat saham Garuda sepi di pasaran. Jumlah yang diserap pasar cuma 53 persen, sehingga sebanyak 47 persen tidak terserap atau sekitar Rp2,2 triliun. Sedangkan  harga saham Garuda tergelincir 17,33 persen di hari pertama perdagangannya.

Persiapan IPO

Pada bagian lain, Menkeu menyarankan agar proses IPO untuk BUMN lain, hendaknya dilakukan dengan persiapan yang lebih baik. Strategi pelaksanaan IPO hendaknya memperhitungkan berbagai aspek termasuk kemungkinan melakukan penggabungan saham atau reverse stock.

"Sebetulnya Garuda bisa melakukan persiapan lebih baik sebelum IPO. Misalnya melakukan penggabungan saham atau reverse saham," kata Agus.

Persiapan IPO itu termasuk perusahaan penjamin emisi. Persiapan itu dibutuhkan agar harga saham tidak dinilai publik terlalu murah karena penentuan harga tidak bisa lepas dari harga pasar dan opini masyarakat.

Kendati dua proses IPO sebelumnya berjalan kurang mulus, Menkeu memastikan tidak akan membatasi BUMN yang ingin melakukan go publik. Bahkan dirinya bakal mendorong dan merekomendasikan BUMN melakukan IPO.

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
KCIC memberikan kompensasi ke penumpang Whoosh.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memohon maag atas terkait keterlambatan perjalanan kereta cepat Whoosh sore tadi. KCIC pun memberikan kompensasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024