Dirut PLN Sindir Pengusaha Kurang Kerja Keras

Dahlan Iskan
Sumber :
  • perskita.wordpress.com

VIVAnews- Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dahlan Iskan menilai pengusaha yang mengklaim pencabutan kebijakan batas atas tarif dasar listrik (capping) membuat usaha tidak kompetitif merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Dahlan mengingatkan perusahaan menjadi tidak kompetitif bukan hanya karena tarif listrik semata, namun juga beberapa faktor lainnya. "Bisa saja manajemen kurang handal dan kurang kerja keras," kata Dahlan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII Dengan Menteri ESDM dan Direksi PLN di Jakarta, Rabu 16 Februari 2011.

Menurut Dahlan, alasan lainnya perusahaan menjadi kurang kompetitif karena perusahaan tersebut baru berdiri atau sudah tidak dapat berkompetisi lagi.
"Industri ini mau diberikan listrik gratis saja sudah tidak bisa berkompetisi lagi," ujarnya.

Langkah PLN menghapus pembatasan kenaikan tarif maksimal (capping) bagi industri menimbulkan kekisruhan. Kebijakan ini bermula pada Juli 2010. Pada saat itu, mengacu pada peraturan Menteri soal tarif listrik, PLN melakukan pembatasan kenaikan tarif maksimal sebesar 18 persen bagi industri. Pembatasan maksimal dilakukan karena saat itu sejumlah industri keberatan dengan dengan kenaikan tarif secara penuh, hingga lebih dari 20 persen.

Namun, untuk 2011, pemerintah menurunkan subsidi listrik dari Rp55,1 triliun pada 2010 menjadi Rp40,7 triliun pada 2011. Jika PLN tetap membatasi kenaikan tarif maksimum, maka subsidi listrik akan membengkak. Untuk mencegah pembengkakannya, PLN menghapus batas maksimal kenaikan tarif listrik. Dengan demikian, kenaikan tarif listrik bagi industri akan berlaku maksimal seperti semula.

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Menurut Dahlan, tidak masuk akal jika pengusaha mengatakan pencabutan capping listrik akan membuat perusahaan tidak efektif. Dahlan juga menawarkan alternatif bagi perusahaan yang belum siap akan pencabutan capping, yaitu dengan cara mencicil pembayaran listriknya jika pengusaha merasa pembayaran listriknya besar.

"Bisa juga diberikan insentif tarif listrik malam hari karena seperti yang kita tahu kalau malam beban listrik rendah. Sedangkan untuk UKM, PLN setuju untuk ditunda," kata Dahlan.

Sebelumnya, Dahlan juga mengatakan beberapa pengusaha besar yang menentang pencabutan batas atas tarif dasar listrik industri merupakan pengusaha manja dan tidak menggunakan akal sehat. Pengusaha hanya mau melihat industrinya saja yang hidup dan mengalahkan industri lain yang kesulitan listrik. (hs)

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

KPU menolak menanggapi tudingan dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024