Lawan Teror, Kodam NAD Sebar Perwira Ustad

Pemeriksaan Teroris Di Aceh
Sumber :
  • AP Photo/Heri Juanda

VIVAnews -- Komando Daerah Militer (Kodam) I Iskandar Muda terus berupaya melakukan upaya pencegahan berkembangnya jaringan terorisme di wilayah Nangroe Aceh Darussalam. Kodam Iskandar Muda mengutus para perwira untuk berkotbah di masjid-masjid yang berada di wilayah Aceh.

"Dalam memerangi terorisme, kontribusi kita yang pertama memanfaatkan Babinsa kita," kata Panglima Kodam I Iskandar Muda, Mayjen Adi Mulyono di Markas Kodam I Iskandar Muda, Aceh, Jumat 18 Februari 2011.

Menurut dia, Kodam I Iskandar Iskandar Muda mengoptimalkan para anggotanya dengan membuat satgas penerangan. "Dimana ada Badan Pembinaan Mental (Babintal), para perwira kita minta bergilir berkotbah di masing-masing masjid tiap Jum'at," kata dia.

Selain itu, kata Adi, Kodam Iskandar Muda juga membentuk satgas khusus untuk berkomunikasi dengan tokoh politik dan tokoh masyarakat. "Kalau ada undangan ke DPR, tokoh-tokoh politik, kita berusaha mengurangi pandangan-pandangan radikal," kata dia.

Menurut Adi, masyarakat Aceh sendiri sebenarnya tidak mendukung berkembangnya teroris di wilayah paling barat itu.  "Para teroris kemarin itu masuk, tapi nggak bisa keluar lagi. Kami yakin teroris di Aceh tidak bisa  berkembang," kata dia.

Sementara itu, sebelumnya, Polda Aceh melalui Direktur Intelkam Polda Aceh, Kombes Pol Bambang Soetjahjo mengatakan polisi memberikan pengawasan terhadap pesantren yang ustaznya berasal dari Ngruki, Solo, Jawa Tengah. "Kita lakukan pengawasan ponpes, terutama yang kyai (ustadz)-nya berasal dari Ngruki, Solo," kata Bambang siang tadi.

Menurut dia, pengawasan ini dilakukan bukan tanpa alasan. Bambang mengaku, pengawasan ini dilakukan setelah mendapat masukan dari salah satu terpidana teroris yang sedang menjalani hukuman di Jakarta. "Mereka katakan kepada saya, ada salah satu napi yang masih menjalani hukuman, mereka bilang, Pak hati-hati dengan pesantren yang kiainya dari Solo, mereka membawa misi-misi tertentu," kata dia.

Awal 2010 yang lalu, pelatihan militer teroris di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar berhasil dibongkar. Pelatihan militer itu diduga didirikan atas prakarsa sejumlah pentolan teroris seperti Dulmatin.
Selain itu, pengasuh Pondok Pesantren Al Mu'min, NgrukiSolo,
Abubakar Ba'asyir diduga membiayai pelatihan ini.

Kini, persidangan Abubakar tengah telah digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro
Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Partai Keadilan Sejahtera, siap menggelar karpet merah untuk Prabowo Subianto, Presiden terpilih Pilpres 2024. Itu akan dilakukan jika Prabowo hadir di halal bi halal PKS

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024