Disergap Aparat, Imigran Gelap Loncat ke Laut

Imigran Afghanistan
Sumber :
  • ANTARA/FB Anggoro

VIVAnews - Untuk kesekian kalinya Indonesia digunakan sebagai transit para imigran gelap yang mencoba peruntungan masuk ke Australia secara ilegal.

Pada Sabtu, 19 Februari 2011, pukul 16.00 WITA, Polisi Air Polda Bali menyergap kapal yang membawa 52 pencari suaka yang mayoritas berasal dari Afganistan saat berlayar menuju Australia. Mereka ditangkap di perairan Kubu Kabupaten Karangasem, Bali.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Gde Sugianyar menjelaskan, penangkapan tersebut berawal saat patroli rutin, petugas Pol Air Polda Bali menemukan sebuah kapal yang berlayar dengan mengangkut puluhan orang Afganistan.

"Ketika Pol Air melakukan patroli itu ditemukan sebuah kapal yang mencurigakan. Saat ditangkap ada empat orang yang mencoba meloncat ke air, sehingga sempat membuat petugas kesulitan," ujar dia, Minggu, 20 Februari 2011 di Mako Direktorat Pol Air Polda Bali.

Dari hasil pemeriksaan sementara, di antara para imigran ada yang sudah  mendapat status pengungsi dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Mereka tidak sabar menunggu penempatan di negara ketiga.

"Sebelumnya, mereka ditampung di Jakarta sambil menunggu penempatan di negara ketiga. Karena mereka tidak sabar menunggu, akhirnya mencoba kabur dengan menyewa sebuah kapal menuju Australia," ujarnya.

Dari pengakuan Mochammad Nazir, salah seorang imigran, mereka nekat karena nasib mereka tidak pasti. "Kami menyewa sebuah kapal seharga US$5 ribu," kata Nazir.

Yang lebih membuat nekat adalah karut marutnya kondisi di Tanah Air mereka, Afghanistan. "Kami tidak ada jaminan di Afganistan. Yang ada hanya perang. Untuk itu kami minta perlindungan kepada PBB. Kami mau ke Australia. Kami yakin Australia memberi perlindungan," tuturnya.

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer

Kini puluhan imigran yang terdiri atas laki-laki dan dua orang perempuan, dua orang anak perempuan dan dua orang anak laki-laki sedang diidentifikasi  oleh satgas people smugling, dan untuk sementara akan ditampung di Rumah Imigrasi Jimbaran, Bali. Selanjutnya, mereka akan diserahkan ke UNHCR.

Sementara itu, dua nahkoda kapal atas nama Adi (22) dan Haji Makmur (56) yang membawa para imigran gelap diamankan petugas karena telah melanggar pasal 323 ayat 1 UU Pelayaran. Mereka diketahui tidak memiliki SPB (Surat Persetujuan Berlayar). (art)

Laporan : Peni Widarti | Bali

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

The Russian Health Ministry said the death toll from last week's attack on a Moscow concert hall rose to 140 on Wednesday, after another victim died in hospital.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024