VIVAnews - Jelang perayaan Tahun Baru Saka atau Nyepi yang jatuh pada 5 Maret 2011 mendatang, sejumlah perajin patung ogoh-ogoh ramai pesanan. Salah satunya pengrajin asal Denpasar yang mengaku menerima pesanan patung ogoh-ogoh berupa wajah sang koruptor terkenal Gayus Tambunan.
I Wayan Candra (56) seorang pengrajin patung ogoh-ogoh yang kebanjiran pesanan. Dalam sebulan ini dirinya menerima sebanyak 103 buah patung ogoh-ogoh berbagai macam bentuk dan ukuran.
"Kami mulai mengerjakan pesanan itu sejak 2 bulan lalu. Rata-rata pemesannya dari seluruh wilayah Bali, Malang, Surabaya dan Jakarta" ujarnya saat ditemui di sanggar 'Gases' miliknya di Jalan Sesetan Denpasar, Selasa 22 Februari 2011.
Dari sekian pesanan patung ogoh-ogoh berupa tokoh pewayangan, hanya satu pesanan bentuk ogoh-ogoh yang dianggap unik, yakni patung ogoh-ogoh Gayus. "Ada pemesan dari Banjar Penyobekan Denpasar yang memesan wajah Gayus, tapi hanya topeng rupa Gayus saja. Untuk tubuhnya mereka membuat sendiri," ujarnya.
Namun sayang, banyaknya orderan patung ogoh-ogoh disanggarnya, Wayan Candra hingga kini belum sempat mengerjakan patung wajah Gayus. Untuk satu wajah gayus berukuran kecil dihargai Rp 300 ribu. Wayan Candra menjelasakan, rata-rata patung ogoh-ogoh yang dipesan dihargai Rp 500 ribu hingga Rp 15 juta sesuai dengan ukuran dan tingkat kesulitan.
Dengan mempekerjakan 15 orang para perajin patung ogoh-ogoh, Candra menggunakan gabus sebagai bahan dasar patung. Selain lebih mudah, menggunakan gabus dianggap membuat para pengrajin lebih kreatif dan mendidik.
"Salah satunya untuk pendidikan. Kalau pakai gabusan biasanya nanti bisa disewa orang untuk membuat dekorasi, dan bisa memahat patung. Tapi kalau pakai keranjang bambu, hanya orang tertentu saja yang bisa membuatnya," ujarnya.
Dahulu patung ogoh-ogoh terbuat dari keranjang bambu yang dianyam, namun sejak perkembangan jaman kini para pembuat ogoh-ogoh berganti menggunakan gabus.
Ogoh-ogoh sendiri merupakan sebuah patung yang dibuat khusus untuk perayaan Nyepi. Ogoh-ogoh merupakan seni budaya Bali yang baru berkembang dalam dua dekade terakhir. Ogoh-ogoh merupakan simbol yang mencerminkan sifat jahat, sehingga pada saat malam menjelang Nyepi, ogoh-ogoh diarak keliling desa dan kemudian dibakar, dengan maksud untuk membakar atau menghilangkan segela hal yang buruk dalam dunia sebelum hari suci itu tiba.
Laporan Peni Widarti | Bali
Sumber :
Baca Juga :
Inspirasi Membantu Sesama
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Mobil Listrik China Ini Siap Produksi di RI, Pabriknya Numpang atau Bikin Sendiri?
100KPJ
38 menit lalu
GAC Aion merupakan merek mobil listrik pendatang baru yang resmi menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dan berjanji akan produksi lokal, lalu di mana pabriknya?
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
10 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini