- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Tersangka kasus suap cek pelawat, Agus Condro, akan ditemui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siang ini. Politisi PDIP yang pertama kali mengungkap kasus ini meminta diposisikan sebagai peniup peluit (whistle blower) dan dilindungi LPSK.
Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai mengatakan lembaganya masih mendalami peran Agus kasus berkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 ini, yang dimenangkan Miranda Swaray Goeltom.
"Kami masih cek lagi peran yang bersangkutan sebagai apa--sebagai peran kunci, sebagai orang yang sebatas terlibat, atau sebagai otak," kata Abdul Haris saat dihubungi VIVAnews, 1 Maret 2011.
LPSK, Semendawai menjelaskan, masih mengumpulkan data dengan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyelidiki kasus ini. Hal ini untuk mengetahui apakah Agus dapat dikategorikan peniup-peluit sekaligus pelaku (participant whistle blower).
"Dari data-data itu nanti kami lihat, apakah Agus itu masuk participant whistle blower. Beliau ini memang termasuk yang pertama mengungkapkannya," kata Abdul Haris.
Kuasa hukum Agus, Firman Wijaya, mengatakan kliennya minta diposisikan sebagai whistle blower sebagai bentuk penghargaan atas perannya mengungkap kasus ini. Namun, menurut Firman selama ini KPK memperlakukan Agus sama dengan tersangka lainnya.
"Kami ingin proses hukum bisa menjadi motivasi untuk seorang whistle blower," kata Firman. "Terhadap proses penangkapan misalnya, KPK mestinya memberikan reward."
Firman bahkan berharap Agus bisa menjadi contoh bagaimana LPSK dan KPK memberlakukan seorang peniup-peluit. "Komitmen KPK dan LPSK untuk menempatkan whistle blower seperti apa? Harusnya ini bisa jadi pilot project," katanya. (kd)
Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah
Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.
