Wika Siap Bangun 1.000 Unit Rumah Murah

Ilustrasi rumah
Sumber :
  • www.kemenpera.go.id

VIVAnews - Pemerintah optimistis program rumah pro rakyat atau rumah murah dengan kisaran harga Rp20-26 juta akan terealisasi. Untuk itu, pemerintah akan melibatkan semua pihak terkait guna meloloskan program rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut.

PT Wika Realty (Persero), salah satu perusahaan pelat merah di sektor perumahan juga siap mendukung program rumah murah itu, bersama perusahaan properti lain yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI).

"Kami siap mendukung program rumah murah ini dan akan kami salurkan bersama REI," ujar Komisaris Wika Realty, Muhammad Nawir, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 3 Maret 2011.

Saat ini, Nawir menambahkan, perseroan sedang melakukan penelitian untuk menentukan bahan material dan bangunan untuk mewujudkan rumah seharga Rp20-26 juta bertipe 36 tersebut. "Kami ingin bantu REI, dengan melakukan riset mengenai bahan-bahan bangunan apa yang dapat digunakan untuk (membangun rumah) seharga itu," kata dia.

Selain itu, dia menjelaskan, Wika Realty siap membangun rumah pro rakyat tersebut bila ditunjuk pemerintah maupun REI. "Kami siap bangun 1.000-an unit untuk rumah murah," tutur Nawir.

Sebab, Nawir menuturkan, perseroan sebelumnya turut mendukung pengadaan rumah sederhana sehat (RSH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga Rp55 juta per unit. "(Proyek) kami ada di Bandung dan Sukabumi. Bahkan, proyek RSH di Jakarta sudah ludes terjual," ujarnya.   

Sebelumnya, Perum Perumnas juga siap terlibat dalam pembangunan rumah murah tersebut. Namun, perusahaan pelat merah di sektor perumahan itu mensyaratkan agar pemerintah memberikan tambahan anggaran kewajiban pelayanan umum (public service obligation/PSO) khususnya dalam hal penyediaan lahan.

"Tambahan anggaran PSO belum tahu, karena dari rencana yang kemarin, belum muncul adanya program ini," kata Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arif, usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Wahidin, Jakarta, Rabu, 2 Maret 2011.

Himawan mengakui, perusahaan sebelumnya memang sudah menghitung anggaran untuk pembangunan rumah murah. Dalam hitungan Perumnas, sedikitnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp430 miliar untuk membangun rumah sebanyak 27-30 ribu unit.

Dengan rencana menambah jumlah rumah murah yang bakal dibangun menjadi 100 ribu unit, Himawan mengaku perusahaan harus menghitung ulang kebutuhan anggaran. (art)

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang
Neta L

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024