Investor Spanyol Minat Garap Infrastruktur RI

pembuatan tiang penyangga di dermaga V Pelabuhan Bakauheni Lampung
Sumber :
  • Antara/ Kristian Ali

VIVAnews - Investor asal Spanyol berminat membangun sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. Selama ini, pemodal dari kawasan Eropa itu dinilai piawai dalam pengembangan infrastruktur jalan, pelabuhan, maupun bandar udara.

"Namun, berapa nilai investasinya belum tahu," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2011.

Untuk merealisasikan rencana itu, menurut Gita, pemerintah akan mengundang investor asal Spanyol itu pada konferensi infrastruktur yang bakal digelar 12 April mendatang.

Sebelumnya, guna pengembangan proyek bandara, sejumlah investor seperti dari Korea Selatan dan India juga berniat untuk berinvestasi di Indonesia. PT Angkasa Pura I akan menggandeng pengelola Bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan untuk membenahi Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.

Selain Bandara Juanda, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga berencana membenahi Bandara Ngurai Rai, Denpasar, Bali, yang pelaksanaannya akan dimulai April tahun ini. Bandara lain yang sedang dalam target pembenahan adalah Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

Kementerian mengungkapkan, pembenahan sejumlah Bandara di Indonesia mendesak untuk dilakukan. Sebab, bandara-bandara tersebut selama ini terus mengalami peningkatan volume penumpang sehingga kondisi bandara sudah tidak nyaman lagi.

Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura I, Tommy Soetomo, mengungkapkan perseroan bakal membentuk perusahaan patungan dengan GVK Industries, perusahaan asal India, untuk mengembangkan Bandara Ngurah Rai dan Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.

Untuk pembenahan kedua bandara tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp5,6 triliun.

Investasi Mitsubishi
Sementara itu, Mitsubishi Corporation akan menanamkan investasinya di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi otomotif di Indonesia mulai semester I tahun ini. Investasi itu akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500 ribu unit dari 100 ribu unit kendaraan tahun lalu.

Menurut Gita Wirjawan, jangka waktu investasi untuk penambahan kapasitas produksi tersebut akan berlangsung selama empat tahun.

Mitsubishi juga akan melanjutkan investasinya di proyek gas alam cair Donggi-Senoro, Sulawesi Tengah untuk jangka waktu 5-10 tahun ke depan.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Selain itu, perusahaan asal Jepang tersebut akan membangun smelter dengan menggandeng Eramed. Perusahaan juga akan menggarap proyek infrastruktur Metropolitan Priority Area. "Untuk Donggi-Senoro sudah berjalan, sedangkan proyek infrastruktur sudah deal, tapi pelaksanaannya belum dapat dipastikan," tuturnya.

Sekjen Kemenag Ali Ramdhani dan Plt Dirjen Pendidikan Islam bertemu Direktur IEP

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Pembahasan rencana bersinergi ini berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Agama (Kemenag) RI, Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024