BI Panggil Dua Bank Asing Soal SMS Spam

Bank Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews- Bank Indonesia memanggil dua bank asing yang sering dikeluhkan oleh masyarakat karena aktif mengirimkan sms spam berupa penawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA). Kedua bank tersebut telah berkomitmen untuk menyetop dan melakukan investigasi internal terhadap masalah ini.

Standard Chartered Bank mengakui telah bertemu dengan BI. Country Head Consumer Banking Standard Chartered Indonesia, Sajid Rahman, mengatakan StanChart berkomitmen penuh agar promosi KTA melalui sms spam tidak terjadi lagi. StandChart sendiri telah menghentikan cara promosi melalui sms sejak November 2010.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan

"Kami serius untuk memberikan solusi terbaik agar tidak ada keluhan dari masyarakat," ujarnya di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2011.

Bahkan StandChart saat ini melakukan investigasi internal untuk memecahkan masalah ini. Meski telah dihentikan pada November, namun ternyata tidak bisa hilang dengan cepat. "Ini mungkin membutuhkan proses," katanya.

Sedangkan bank lainnya yaitu DBS Indonesia juga telah diingatkan oleh otoritas perbankan. Head of Group Strategic Marketing Communications DBS Indonesia, Deffy Lisa Hardjojo, mengatakan hal itu merupakan masalah lama.Ketika ditanya apa komitmennya terhadap Bank Indonesia, Lisa menjawab,"Itu kan sudah sebulan lalu," ujarnya kepada VIVAnews.

Bank Indonesia sendiri menerima SMS pengaduan sebanyak 11.515. Sebagian besar mengeluh mengenai tawaran KTA. Dari total SMS yang masuk, 85 persen tidak menyebutkan nama bank secara khusus. Namun sisanya 15 persen atau 1.800 SMS keluhan, menyebutkan nama bank asing. Terdapat dua bank yang paling banyak dikeluhkan, yaitu StandChart mencapai 65,36 persen dan DBS sebesar 16 persen.

BI telah membuka kotak pengaduan bagi nasabah sejak 26 Januari lalu. Pengaduan bisa disampaikan melalui SMS atau surat. Nasabah bisa menyampaikan keluhannya ke Koordinasi Humas dan Direktorat Investigasi Mediasi Perbankan BI dengan nomor 085888509797.

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Menurut Kepala Biro Humas BI, Difi A Johansyah, bank tersebut paling banyak dikeluhkan mengirim sms spam. Sementara cara promosi cara ini banyak dilakukan oleh bank asing. Bank asing lainnya menggunakan metode lain seperti menelepon nasabah.

Seperti diketahui, SMS spam penawaran pinjaman uang atau kredit tanpa agunan masih merajalela. Pihak pengirim SMS diduga memegang data pribadi berupa 25 juta nomor pengguna ponsel aktif di Indonesia.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengatakan, terdapat perusahaan pihak ketiga yang menawarkan jasa untuk melakukan spam karena ia mengklaim telah mempunyai data ilegal tersebut.

Tanpa menyebut nama, BRTI mengatakan bahwa perusahaan tersebut bergerak di bidang produsen perangkat SMS broadcast. Perusahaan yang dirahasiakan identitasnya itu mengklaim memiliki 25 juta data pribadi pengguna ponsel dan berani beriklan di media massa.

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024