VIVAnews -- Belum ada titik terang dari kasus penyerangan dan penusukan yang dialami wartawan kontributor VIVAnews.com di Papua, Banjir Ambarita. Padahal Polresta Jayapura telah mendalami olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sejak kemarin sore hingga malam hari.
Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura Viktor Mambor, beberapa rekan AJI hadir dalam olah TKP tersebut.
"Saya tidak hadir, karena menunggu Bram di Rumah Sakit. Menurut rekan AJI yang hadir di sana olah TKP-nya datar-datar saja, apalagi saat itu kondisinya memang sangat gelap," ujar Viktor saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Sabtu, 5 Maret 2011.
Viktor mengatakan hingga saat ini pihak kepolisian belum menemukan pelaku juha saksi kunci dalam kasus yang menimpa Bram, sapaan akrab Banjir Ambarita. Padahal, menurut beberapa saksi, saat kejadian itu diduga ada sosok yang menawarkan pertolongan kepada Bram.
Selain itu, kerjasama yang dibangun AJI bersama Polresta Jayapura
dianggap Viktor cukup baik dan kooperatif. Meskipun begitu, AJI bersama sejumlah wartawan di Papua tetap berkomitmen mengawal kasus Bram hingga tuntas.
"Mereka kooperatif tapi kan belum tentu mereka serius menangani kasus ini, maka dari itu kami selalu mengupayakan komunikasi dan tiap hari saya selalu koordinasi dengan kepolisian," tambah dia.
Seperti diketahui, wartawan kontributor VIVAnews.com di Papua, Banjir Ambarita, diserang dan ditusuk oleh orang tak dikenal Kamis dini hari tadi, 3 Maret 2011, sekitar pukul 01.00 WIT sehingga menderita luka tusuk di bagian dada dan perutnya.
Bram dipepet oleh satu sepeda motor saat melintas di depan kantor
Walikota Jayapura, Entrop. Saat itu, Bram juga sedang mengendarai
motor, dan hendak pulang ke rumahnya.
Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian
Abu Shujaa pun dinyatakan telah tewas oleh Israel pada hari Jumat lalu. Namun, mengejutkannya, Abu Shujaa tiba-tiba 'bangkit dari kubur'.
