BBM Langka di Riau, Antre Hingga Dini Hari

SPBU Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews -- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Pekanbaru Riau, wilayah yang kaya minyak di Indonesia. Kondisi ini membuat warga panik, berlomba mengisi tanki bahan bakar kendaraan mereka hingga penuh.

Antrean pun mengular. Pantauan VIVAnews pada pukul 02.35 WIB pagi Senin 7 Maret 2011, warga Pekanbaru masih antre BBM. Seperti di SPBU Jalan Ababil Pekanbaru, puluhan kendaraan roda empat masih antre.

Selain kendaraan roda empat, juga terlihat pengendara roda dua. "Nggak ada jaminan besok masih ada minyak,  mending antre sekarang," kata Syaiful, pengendara sepeda motor di sela-sela antre di SPBU Ababil Pekanbaru, Senin 7 Maret 2011.

Hal senada juga dikatakan Zamzalisman. Pemilik mobil Toyota Corona itu mengaku kesulitan memperoleh BBM premium. "Kemarin siang sempat antre di SPBU Arifin Ahmad, tapi nggak kebagian," ujarnya. Ia memilih datang malam-malam ke SPBU agar tak mengantre lama. "Ini pertama kali saya antre mengisi BBM pagi-pagi gini," katanya.

Di dekat SPBU tampak juga anggota polisi dari Polsek Sukajadi berjaga-jaga.  Sementara, jumlah BBM yang makin langka juga membuat harganya melejit. Pedagang eceran  menjual bensin Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per liter. Warga yang terdesak, tak punya pilihan. "Bagaimana lagi, daripada mendorong motor sepanjang hari, terpaksa juga beli Rp20 ribu perliter," kata Baharudin kepada VIVAnews Minggu malam.

Apa yang terjadi di Riau? Sebelumnya, Sales Manager Pertamina Area Riau, Windrian Kurniawan kepada mengakui saat ini terjadi panic buying. "Kekosongan BBM di sejumlah SPBU disebabkan beberapa hari lalu terjadi keterlambatan pasokan stok BBM ke Depot Siak. Hal ini dikarenakan faktor teknis dan kapal yang sulit masuk," terangnya.

Ia membantah, keterlambatan pendistribusian BBM ini skenario dari Pertamina agar masyarakat membeli Pertamax dan Pertamax Plus. Pasalnya, dari pantauan VIVAnews, hampir di seluruh SPBU yang menyediakan Pertamax Plus ready stok. Berbeda dengan premium dan solar yang memang langka. "Tak ada skenario seperti itu. Ini murni keterlambatan distribusi," kata dia.

Windrian memohon maaf kepada masyarakat Riau atas kejadian ini. "Saya minta maaf dan meminta agar masyarakat tak panik," ujarnya. (sj)

Laporan: Ali Azumar| Riau

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024