Fuad Rahmany: Pajak Tak Mungkin Bocor Lagi

Dirjen Pajak Fuad Rahmany
Sumber :
  • ANTARA

VIVAnews - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak meminta masyarakat yakin bahwa pajak yang disetorkan selama ini masuk ke dalam kas negara.

Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany mengatakan penerimaan dari pajak ialah penerimaan negara yang terbesar untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum, dan pembangunan nasional.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

Dia juga mengimbau masyarakat untuk meyakini bahwa pajak yang distorkan selama ini langsung masuk ke kas negara.

"Membayar pajak janganlah menjadi beban, hendaknya masyarakat sekarang, jika telah membayar pajak merasa bangga, lega, karena telah memenuhi kewajiban bernegara dan berbangsa, dan harus yakin setiap rupiah yang disetorkan sebagai uang pajak itu sudah disetorkan masuk ke kas negara," kata Fuad saat sosialisai SPT di Kantor Ditjen Pajak, Selasa, 8 Februari 2011.

Jangan dianggap uang yang disetorkan masyarakat untuk membayar pajak itu bocor. "Tidak, sistemnya sudah cukup baik dan tidak mungkin bocor lagi. Jadi, kalau ada yang mengaitkan dengan Gayus, dianggap seolah-olah kalau kita bayar pajak terus bocor diambil orang seperti Gayus, itu tidak," ujarnya.

Menurutnya, jika membayar pajak dengan sistem yang ada, uang tersebut tidak bocor dan langsung masuk ke kas negara.

Dia juga mengimbau pada masyarakat, jangan mencari-cari oknum pajak yang mau membantu mengurangi bayar pajak. "Bayarlah pajak secara jujur saja."

Fuad menuturkan, tahun ini rencana penerimaan pajak yang harus dikumpulkan Ditjen Pajak sebesar Rp708,9 triliun atau 64,15 persen dari penerimaan negara yang tercantum dalam APBN 2011. Rencana penerimaan ini meningkat 16 persen lebih dibanding penerimaan pajak tahun lalu yang hanya Rp606 triliun.

"Rencana penerimaan yang besar ini hanya dapat dicapai dari kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk membayar pajak," tutur Fuad.

Ditjen Pajak berjanji, akan terus mereformasi sistem pemungutan perpajakan yang selaras dengan dinamika perekonomian dan dunia usaha agar dapat mewujudkan sistem perpajakan yang adil.

Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa

Upaya reformasi terus dilakukan antara lain dengan, modernisasi administrasi, reformasi kebijakan, ekstensifikasi intensifikasi perpajakan. "Penerimaan pajak hingga Februari sudah sampai Rp93 triliun, seimbang antara PPN dan PPh," kata Fuad.

Ilustrasi sugar baby bersama sugar daddy.

Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara

Sugar daddy ini merupakan seorang pria dewasa kaya dan mapan, yang gemar jalin hubungan dengan wanita lebih muda darinya dan senang memenuhi segala kebutuhannya tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024