- jogjakini.com
VIVAnews – Komisi II DPR RI mengunjungi Yogyakarta selama tiga hari, mulai hari ini, 10 hingga 12 Maret 2011. Kunjungan ini terkait dengan pembahasan Rancangan Undang-undang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih alot.
Menurut informasi agenda kegiatan Komisi II yang diterima VIVAnews.com, Kamis, 10 Maret 2011, kunjungan itu merupakan kelanjutan dari Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam IX, pekan lalu.
Selama tiga hari, sejumlah kegiatan penting akan dilakukan Tim Kunjungan Lapangan Komisi II. Hari ini, tim akan bertemu perwakilan Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta di Kompleks Kepatihan.
Setelah itu, tim dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Universitas Gadjah Mada dan kerabat keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta Pura Pakualaman.
Besok, tim Komisi II akan dibagi menjadi dua. Pada pagi hari, Tim I bertemu Pemerintah Kabupaten Sleman. Sedangkan Tim II bertemu Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.
Selanjutnya, Tim I akan bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, lalu Tim II bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dan malam hari di hari kedua, seluruh anggota tim Komisi II akan berbicara dengan Komunitas dan Elemen Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya, Ketua Komisi II, Chairuman Harahap, mengungkapkan RUUK Yogyakarta ditargetkan tuntas tahun ini. "Karena sudah lama (pembahasan), harus segera dituntaskan," kata Chairuman.
RUUK Yogyakarta merupakan prioritas pembahasan sejak DPR periode 2004-2009. Tetapi, pada waktu itu pembahasannya sempat mandeg karena terdapat pasal-pasal yang belum disepakati semua pihak. Pasal yang paling krusial menyangkut posisi gubernur DIY, dipilih atau ditetapkan langsung seperti yang berlaku selama ini. (umi)
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
