- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya penataan ulang koalisi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Demokrat, hanya memberikan saran dan masukan kepada presiden.
"Beliau (SBY) sebagai ketua koalisi, presiden pasti punya rumus yang ces pleng untuk menata koalisi," kata Ketua Umum Partai Demokrat usai melantik biro Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta di Silang Monas, Jakarta, Minggu 13 Maret 2011.
"Pokoknya, semua pikiran, semua saran, sudah disampaikan kepada presiden. Kami serahkan kepada presiden."
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu yang lalu isu reshuffle sempat mengemuka pasca ditolaknya usulan angket pajak di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). SBY sempat 'mengancam' akan mereshuffle kabinetnya dari partai yang mengusulkan angket pajak.
Namun, akhirnya niat itu 'dibatalkan'. SBY meralat niat reshuffle itu dengan rencana penataan ulang koalisi.
Anas sendiri mengaku Demokrat tidak kecewa dengan beberapa mitra koalisinya yang turut andil mengusulkan angket pajak di DPR. Menurutnya, dalam politik dinamika seperti itu sebagai hal yang wajar. "Politik tidak boleh kecewa," kata dia.
Menurut Anas, sebagai partai pengusung utama SBY, Demokrat menginginkan sebuah koalisi partai yang utuh. Koalisi yang sungguh-sungguh bekerja sama dan kompak. "Hanya itu concern kami," kata dia.
Demokrat, kata dia, mendukung sepenuhnya penataan koalisi yang segera dilakukan oleh SBY. "Artinya, yang kurang diperbaiki lagi, termasuk mekanisme agar konsistensi dan sikap konsekuen berkoalisi bisa diterapkan, bisa diaktualisasikan sehari-hari," kata dia.
Demokrat, tambah Anas, tidak akan campur tangan terkait sanksi yang akan diberikan untuk mitra koalisi yang dianggap menyalahi kontrak politik sebelumnya. "Tapi, sekali lagi, bagi Demokrat koalisi ini adalah koalisi yang sungguh-sungguh, lahir dan batin," kata Anas. (adi)
Mobil Listrik Ini seperti Replika Alphard Mini, Harga Murah Meriah
Toyota Alphard menjadi mobil MPV premium dengan bodi bongsor, kini ada mobil yang mereplikanya dengan ukuran lebih kecil. Yakni, mobil listrik Honri Borna asal China.
