- AP Photo/Shuji Kajiyama
VIVAnews - Bursa saham di Jepang dibuka lebih tinggi Rabu pagi ini, 16 Maret 2011. Satu hari, setelah indeks pasar utama negara pulau itu (Nikkei 225) mengalami terkoreksi cukup besar dalam catatannya.
Indeks Nikkei 225, pasar acuan dari saham pasar Tokyo, pagi ini berbalik arah menguat (rebound) 520 poin atau enam persen sesaat setelah pasar dibuka.
Rebound terjadi, seperti dilansir laman CNNMoney, setelah dalam dua sesi perdagangan sebelumnya terkoreksi. Misalnya kemarin, Selasa 15 Maret 2011, indeks Nikkei anjlok 10,6 persen, yang menandai penurunan dalam satu hari terburuk dalam sejarah Nikkei.
Penurunan tersebut, dipicu kepanikan investor di Jepang akibat kehancuran yang disebabkan gempa bumi dan tsunami pekan lalu. Termasuk, situasi yang semakin berbahaya di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
Sebuah api kedua berhasil ditemukan Rabu ini di fasilitas nuklir yang terletak sekitar 138 kilometer utara Tokyo tersebut. Sejumlah pekerja terus berjuang memadamkan api yang mengandung ancaman radiasi berbahaya, setelah terjadi tiga ledakan dan kebakaran lain, Selasa kemarin.
Atsushi Saito, kepala eksekutif Tokyo Stock Exchange Group dalam pernyataanya mengatakan, penjualan saham belakangan ini terjadi akibat kekhawatiran akan "degradasi infrastruktur sosial" dan rusaknya pembangkit listrik tenaga nuklir.
Namun, dia mengakui, pengalaman Jepang untuk pulih dari gempa bumi masa lalu "tidak boleh dianggap remeh" dan ia percaya bahwa "pasar saham akan segera tenang."
"Saya percaya bahwa Tokyo Stock Exchange dalam perannya sebagai infrastruktur sosial yang penting harus terus memberikan kesempatan bagi perdagangan saham," tambahnya. "Saya akan menghargai jika semua investor dan peserta perdagangan akan merespon secara tenang dan tertib."
Respons Pelatih Persib Usai Championship Series Liga 1 Dipastikan Pakai VAR
PT Liga Indonesia Baru (LIB) mulai melakukan sosialisasi Video Assistant Referee (VAR) untuk klub-klub kontestan di Liga 1.
