Hasil Investigasi Atambua Dirilis Pekan Depan

Ilustrasi.
Sumber :

VIVAnews - Penyekapan dan penganiayaan tujuh pemuda oleh oknum anggota Batalyon Yonif 744/Satya Yudha Bakti, yang bertugas menjaga perbatasan RI-Timor Leste berakhir tragis. Seorang warga, Charles Mali (24), tewas. Enam pemuda lainnya luka-luka, bahkan kritis.

Tak hanya itu, ibu korban tewas, Modesta Dau, syok berat sebelum akhirnya meninggal dunia. Dia mencoba bunuh diri karena dirundung rasa bersalah. Sebab, ibu itu sendiri yang mengantar anaknya ke markas batalyon.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sedang menyelidiki kasus ini. Sebuah tim beranggotakan empat orang diberangkatkan ke Atambua sejak kemarin. Tim dipimpin Koordinator Biro Penegakan HAM, Sriyana. "Komnas HAM akan melakukan kajian dan analisis untuk selanjutnya dimumkan ke publik paling lambat pekan depan," kata Sriyani, Rabu, 16 Maret 2011.

Tim, tambah dia, sedang mengumpulkan data dan fakta lapangan terkait penyekapan dan penganiayaan tersebut. "Kami telah mewawancarai para korban selamat dan melihat langsung kondisi mereka di rumah sakit. Hasil investigasi sementara menunjukkan dugaan terjadinya pelanggaran HAM."

Sedikitnya 24 anggota Batalyon Yonif 744/SYB telah diperiksa di Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom) Atambua. Namun, pihak Denpom belum menetapkan satu pun tersangka. Dari 24 prajurit yang diperiksa, tiga di antaranya adalah perwira, yakni Wakil Komandan Yonif, Pasi Intel, dan komandan pos yang bertugas saat kejadian.

Para prajurit TNI tersebut akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Denpom Kupang. Pihak Korem 161 Wirasakti Kupang maupun Denpom TNI menolak memaparkan hasil pemeriksaan terhadap para prajurit penjaga perbatasan tersebut.

Sementara itu, Solidaritas Warga Indonesia dan Timor Leste (SWITL) mengutuk pembunuhan Charles Mali itu. Dalam siaran pers, kelompok solidaritas yang terdiri dari warga Indonesia dan Timor Leste itu telah bersama-sama menemui Duta Besar Indonesia Eddy Setiadi di KBRI Dili untuk menyatakan duka cita atas kematian almarhum dan ibunya.

Hizbullah Tembakkan 15 Roket ke Wilayah Israel

Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan, yang dibacakan oleh Dominggus Elcid Li, mewakili WNI, dan Sisto do Santos, mewakili masyarakat Timor Leste. Bunyi tuntutan antara lain: mengutuk keras penyiksaan terhadap penduduk sipil yang mengakibatkan kematian itu serta menuntut agar para pelaku segera diadili dalam suatu proses yang terbuka untuk masyarakat umum.

Duta besar Indonesia untuk Timor Leste, Eddy Setiadi, pada kesempatan itu menekankan daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste harus dipandang sebagai zona perdamaian dan persahabatan. (Laporan: Jemris Fointuna, Kupang | kd)

Ilustrasi remaja.

Gak Nyangka, Ternyata Gen Z Punya Karakter Mulia Ini

hasil riset HILL ASEAN Study 2021, mengungkap bahwa Gen Z ternyata memang mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan maupun komunitas. Mereka tumbuh jadi generasi harmonis.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024