Garuda Kurangi Frekuensi Penerbangan ke Tokyo

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk terpaksa mengurangi frekuensi hingga 50 persen dari jadwal penerbangan pesawat dengan tujuan Tokyo, Jepang. Kebijakan ini ditempuh akibat berkurangnya jumlah penumpang sebagai dampak dari bencana tsunami yang meluluhlantakkan Negeri Sakura tersebut.

"Penurunannya cukup lumayan, karena Tokyo paling dekat dengan Fukushima. Ada penurunan jumlah penumpang 10 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Tbk, M Arif Wibowo, usai perjanjian penandatanganan kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2011.

Arif menjelaskan, Garuda selama ini melayani penerbangan untuk 3 kota di Jepang dengan 14  jadwal penerbangan tujuan Nagoya, 3 penerbangan ke Osaka, dan 6 penerbangan tujuan Tokyo.

Dengan terjadinya gempa bumi yang melanda Jepang, Garuda akhirnya memutuskan menurunkan frekuensi penerbangan tujuan Tokyo dari sebelumnya 14 kali menjadi hanya 7 kali. Saat ini, pesawat yang khusus melayani rute Narita-Denpasar akan singgah di Jakarta, sehingga mengganti rute penerbangan Jakarta-Narita. Dengan penggabungan ini, nantinya rute pesawat Garuda tersebut menjadi Narita-Jakarta-Denpasar.

Penggabungan rute ini tidak terlepas dari menurunnya tingkat pengangkutan penumpang (load factor) di setiap penerbangan ke Jepang yang hanya terisi sebesar 60 persen dari kapasitas angkut. Padahal, sebelum musibah tsunami Jepang, load factor penumpang tujuan Jepang atas sebaliknya bisa mencapai minimal 70 persen.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Pihak Garuda memastikan, penyesuaian frekuensi penerbangan ke Tokyo ini akan terus dievaluasi. Perusahaan milik negara ini merencanakan pengkajian kembali rute penerbangan Garuda ke Tokyo pada akhir Mei mendatang.

Pertimbangan evaluasi dikarenakan pada periode tersebut, jumlah penumpang dari Jepang biasanya akan meningkat. "Dalam periode ini, ada juga golden week yang load factor-nya besar," katanya.

"Kalau pemulihan paska bencana bisa dilakukan selama tiga bulan, penerbangan ke sana akan kembali membaik," katanya seraya menambahkan hal itu sangat tergantung dari seberapa cepat pemulihan bisa dilakukan.

Garuda Indonesia selama ini memperoleh pemasukan yang cukup besar dari penerbangan pesawat tujuan kota-kota di Jepang. Tercatat, penerbangan ke Jepang berkontribusi sebesar 20 persen pada pendapatan Garuda. (art)

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024