MPR Sambut Baik Rencana Penurunan BBM
VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid mendukung penuh upaya pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak premium dan solar yang akan diumumkan sore ini.
"Harga sudah seharusnya turun karena harga minyak dunia sedang turun," ujar Hidayat di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Senin, 12 Januari 2009.
Harga BBM perlu segera diturunkan karena minyak menjadi produk yang menyentuh hajat hidup orang banyak. "Penurunan perlu karena rakyat tahu harga minyak juga sedang turun. Dulu sewaktu harga minyak naik, BBM juga dinaikkan," tambahnya.
Namun Hidayat juga meminta agar ada keseimbangan antara upaya pemerintah dan pengertian dari pengusaha. "Dulu minyak naik, semua komponen ikut naik, kalo sekarang turun pun, maka komponen lain juga harus turun," kata Hidayat. Ia tidak menyebut pasti berapa besaran yang tepat untuk penurunan ini. "Mestinya kalau turun pada harga yang ideal," tambah dia.
Di tempat yang sama Ketua BPK Anwar Nasution menyarankan agar harga bahan bakar minyak sebaiknya dilepas mengikuti harga pasar. "Harga jangan dipantek-pantek, nanti contohnya seperti kasus Tangguh itu, masa harga ekspor ke Cina jauh lebih murah dari pada beli di kampung sendiri," ujar Anwar.
Di negara lain seperti Amerika, Singapura dan bahkan Malaysia, harga minyak selalu berubah setiap hari. "Kekuatan pasar itu jangan dilawan, lebih baik dilepas," tambahnya. Anwar menganggap adanya evaluasi dan perubahan harga BBM setiap bulan, masih belum tepat.
BPK saat ini tengah mengaudit bagaimana efek perubahan fluktuasi harga BBM selama 2008. Diharapkan dampak dari penerapan kebijakan evaluasi BBM per bulan pun dapat dilihat melalui audit ini.