Maling Potong Kabel Pemantau Gempa Bromo

Erupsi Gunung Bromo
Sumber :
  • Surabaya Post

VIVAnews --Aksi para maling ini sudah keterlaluan. Setelah mengarong alat deformasi di Gunung Bromo beberapa waktu lalu, mereka memotong-motong dan mencuri kabel alat pemantauan gempa. Aksi pencurian kabel  itu berlangsung Minggu kemarin, 27 Maret 2011.

Tips Sukses dari Konten Kreator Abibayu, Always On dan Inovasi Kreatif

Aksi pencurian itu membuat Kepala Pusat  Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono atau akrab dipanggil 'Mbah Rono' makin pusing. "Saya pusing soalnya Bromo sedang Siaga," kata Surono saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 28 Maret 2011.

Sebelumnya, ungkap Surono, alat deformasi Bromo hilang dijarah. "Eh, kemarin sore kabelnya diputus." Aksi pemutusan kabel ini ketahuan setelah tiba-tiba pihaknya tidak mendapat data aktivitas Bromo. "Kami tidak bisa langsung ke lapangan karena gunung meletus terus," tambah dia.

Setelah dicek, kabel ditemukan dalam kondisi sudah diacak-acak. Siapa pelakunya masih misterius. Namun, "Saya yakin bukan orang Bromo pelakunya karena kuatnya kepercayaan dan adat mereka."

Tadi pagi, tambah Surono, pihaknya telah memperbaiki kerusakan tersebut. "Barusan saya dapat info sudah jalan."

Padahal kabel dan alat deformasi itu sangat penting. "Belinya tidak gampang, sensor tidak ada di dalam negeri. Beli alat deformasi harus menunggu 2 bulan, harganya Rp250 juta.  Orang tidak ngerti fungsinya apa kotak alumunium, kalau dijual paling-paling laku 25 ribu," kata dia, kesal.

Aksi para pencuri itu bukan soal sepele lagi, sebab alat-alat itu dipasang guna menghindarkan masyarakat Bromo dari potensi bahaya. "Untuk melindungi masyarakat yang tinggal di sekitar Bromo," kata dia.

Sebelumnya, pada Senin 21 Maret 2011, kepada VIVAnews, Surono sempat mengeluhkan ulah maling yang tega menjarah alat pemantau gunung.

Sejumlah alat yang dipasang di sekitar gunung berapi, tampaknya sudah jadi sasaran empuk para maling. Selain di Bromo itu, alat di Gunung Dempo juga pernah dicuri maling. "Di Gunung Guntur bahkan beberapa belas kali dalam tiga tahun. Padahal itu kerja sama dengan Universitas Kyoto, malu juga kalau kami tidak ganti. Masa bilang ke mereka, gunung tak terpantau gara-gara maling."

Buka Puasa Bersama Wartawan, Irjen Sandi Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional


Alat pantau di Gunung Merapi yang meletus dahsyat akhir akhir tahun 2010 lalu juga sempat dicuri. "Tapi masyarakatnya langsung ikut mencari, mereka tahu bagaimana pentingnya alat itu," kata Surono.

Masyarakat di lereng Sinabung  sadar bahwa alat pantau gunung berapi itu terkait keselamatan nyawa mereka. "Di Sinabung sempat dicuri, sehari kemudian ketemu. Masyarakatnya hampir main hakim sendiri. Mereka tahu alat itu penting, apalagi saat itu Sinabung sedang krisis-krisisnya," jelas Surono.

Kecelakaan beruntun akibat truk yang ugal ugalan terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan

Polisi merevisi jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024