Penyelamat Epos Terpanjang, La Galigo Wafat

Naskah epos La Galigo
Sumber :
  • Wikipedia

VIVAnews -- Peradaban Bugis di Sulawesi Selatan di masa lalu menghasilkan karya agung, sebuah epos tentang penciptaan, asal usul alam semesta dan manusia. Namanya, Sureq I La Galigo  atau La Galigo. Konon, epos yang ditulis antara abad ke-13 dan ke-15 ini adalah yang terpanjang di dunia, mengalahkan Mahabarata atau Ramayana.

Epos ini menceritakan seorang pahlawan bernama, Sawerigading, putra penguasa dunia tengah. Sementara, I La Galigo merupakan salah seorang putra Sawerigading yang mewarisi kesaktian dan jiwa pengembara sang ayah.

La Galigo berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Bugis kuno. Mungkin karena itulah, hanya sedikit orang yang bisa memahaminya.

Atas jasa seorang pembaca lontarak (aksara Bugis), Muhammad Salim, naskah itu diterjemahkan sebagian ke Bahasa Indonesia, lalu Bahasa Inggris.  La Galigo dipentaskan di dunia internasional. Bahkan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan karya sastra asli Bugis I Lagaligo sebagai salah satu memory of the world (MOW) atau warisan budaya dunia.

Tanpa kerja kerasnya Muhammad Salim, Galigo tak lebih dari sekedar manuskrip tua tak dikenal yang berujung pada kepunahan.  Meski prestasinya luar biasa, hanya sedikit orang mengenal sosok Muhammad Salim. Bahkan, wafatnya tokoh budaya ini jauh dari sorotan.

Sang maestro telah berpulang ke Rahmatullah, Minggu, 27 Maret 2011. Jamiah, Istri Salim menceritakan, pria kelahiran Kabupaten Sidrap 1936 silam ini meninggal dengan tenang di rumah kediamannya di Jalan Adipura Lorong 1 Nomor 31  sekitar pukul 19:00 Wita.  "Setelah selesai berwudu untuk salat maghrib, tiba-tiba bapak mengeluh sakit di bagian dada," tutur Jamiah, Senin, 28 Maret 2011.

Pria yang tidak pernah mengeluh sakit di usia tuanya ini kemudian pergi berbaring di tempat tidurnya. Sekitar lima menit menahan sakit di bagian dadanya, almarhum sempat membuka mata. Namun kembali menutup matanya. Ia tak berkata-kata, bagian kakinya terasa dingin.

 "Bapak sempat mengaku baik-baik saja. Namun menghadapi kondisi tidak biasa itu, kami mengerumuninya sambil membacakan surat Yasiin, hingga bapak betul-betul menghembuskan nafas terakhirnya," ceritanya sang istri lagi.

 Jamiah mengaku jika keluarga besarnya sangat terpukul dengan meninggalnya Muhammad Salim. Apalagi, suaminya tersebut meninggal tiba-tiba. Menurut Jamiah, almarhum baru saja kembali dari mengikuti rapat di salah satu tempat di sekitar Jalan Abdullah Daeng Sirua.

 Informasi yang dihimpun, Muhammad Salim meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. Tepat pukul 11:00 Wita, Jenazah Muhammad Salim dibawa ke rumah peristirahatan terakhirnya untuk dikebumikan di Pemakaman Keluarga di kampung halamannya Desa Allakuang Kabupaten Sidrap, berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Makassar.

 Laporan: Rahmat Zeena|Makassar

Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya
Ilustrasi kiamat.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

 Kiamat merupakan peristiwa hancurnya kehidupan alam semesta. Kiamat adalah sesuatu yang diyakini dan disepakati oleh ilmu pengetahuan maupun agama. Tak ada satupun tahu

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024