Cermati Pasar Sebelum Memburu Saham

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi terkoreksi kembali pada perdagangan hari ini, Rabu 30 Maret 2011. Namun, sejumlah saham tetap direkomendasikan untuk diakumulasi beli.

Nah, saham-saham apa saja itu? Berikut, penuturan dua orang analis yang dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, secara terpisah.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat saham yang tergabung dalam Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) berpendapat, sebaiknya pemodal mencermati laju pasar saham regional maupun global, yang selalu menjadi acuan IHSG. Sebab, sentimen negatif bursa eksternal masih membayangi indeks domestik. "Jadi, kalau tetap memburu saham sebaiknya harus selektif," kata dia.

Dia merekomendasikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Sebab, selain secara teknis menunjukkan peluang penguatan harga, kinerja perseroan cukup solid.

"Memang UNTR terkena dampak Jepang, yakni total hasil penjualan dari Komatsu yang sebesar 20 persen tergerus. Tetapi, itu kan dampaknya jangka pendek. Apalagi. perseroan masuk dalam grup Astra dan tetap dibutuhkan di industri tambang dan perkebunan," ujar Ukie.

Sedangkan BMRI, Ukie melanjutkan, karena inflasi Maret 2011 yang diprediksi rendah, bahkan bisa deflasi membuat suku bunga acuan perbankan BI Rate tetap berada di levelnya saat ini.

Kepala Riset PT Sinarmas Sekuritas, Jeff Tan, mengatakan pergerakan bursa regional serta laporan keuangan emiten yang belum dirilis dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. "Indeks akan bergerak mixed," kata dia.

Namun, ia merekomendasikan saham Bank Mandiri, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), dan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).

Sementara itu, saham sektor tambang, perkebunan, dan bank diketahui berhasil menahan kejatuhan IHSG pada transaksi kemarin, Selasa 29 Maret 2011, yang turun tipis 11,34 poin atau 0,31 persen ke level 3.591,51.

Indeks saham industri tambang menguat 19,59 poin (0,62 persen) menjadi 3.155,41. Indeks saham perkebunan naik 1,39 poin atau 0,06 persen di posisi 2.091,29, sedangkan sektor finansial terangkat 2,21 poin (0,47 persen) ke level 465.262.

Seperti diketahui, saham dengan kode UNTR pada penutupan perdagangan Selasa menduduki posisi delapan saham paling aktif ditransaksikan, dengan frekuensi sebanyak 2.171 kali. Sayang, harga saham Grup Astra itu melemah sebesar Rp550 atau 2,47 persen ke posisi Rp21.650.

Pada perdagangan kemarin, saham tersebut tidak seluruhnya terjadi transaksi, sehingga masih memiliki sisa penawaran beli tinggi mencapai 4.059 lot. Sementara itu, transaksi yang terjadi sebanyak 17.167 lot.

Sedangkan saham Bank Mandiri berada di posisi ke-10 untuk saham teraktif dan bercokol di urutan delapan yang menguat signifikan. Harga saham Bank Mandiri naik Rp200 (3,22 persen) menjadi Rp6.400. Saham bank pelat merah tersebut menyisakan sisa penawaran beli mencapai 48.604 lot, dengan transaksi yang terjadi sebanyak 92.864 lot.

Sementara itu, saham-saham lain seperti UNVR, SMCB, dan INCO yang direkomendasikan, tidak masuk dalam 10 besar daftar saham teraktif maupun menguat signifikan pada transaksi kemarin. (art)

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung

Setelah penetapan KPU, Prabowo selaku Presiden terpiih mendatangi markas PKB untuk menemui Cak Imin. Elite pendukung Prabowo pun ikut merespons.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024