Saudi Bergejolak, Harga Minyak Bisa US$175

Foto ilustrasi minyak dunia
Sumber :

VIVAnews - Tingginya permintaan terhadap minyak dan gas secara global akan memicu naiknya harga minyak mentah di dunia. Konflik yang kian memanas di Timur Tengah dan Afrika Utara juga akan memengaruhi harga minyak secara signifikan.

Director Energy & Power System Frost & Sullivan Asia Pacific, Subramanya Bettadapura, mengatakan harga minyak diprediksi terus melambung naik dalam beberapa pekan ke depan.

Alasan PDIP Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

"Dalam jangka pendek diperkirakan harga minyak yang saat ini berkisar US$108 per barel dapat mencapai US$120 per barel," ujar dia dalam Energy Outlook 2011 Frost & Sullivan di Jakarta, Rabu 30 Maret 2011.

Subramanya menuturkan, akan ada empat skenario mengenai harga minyak ke depan. Skenario pertama, harga minyak dapat melambung hingga US$175 per barel jika situasi memanas di Afrika Utara dan Timur Tengah menjalar ke Arab Saudi. "Sebab, Arab Saudi merupakan negara produksi minyak terbesar dengan produksi 9,5 juta barel," kata dia.

Skenario kedua, lanjut Subramanya, jika konflik tidak meluas dan Jepang dalam kondisi seperti saat ini, harga minyak diprediksikan hanya mencapai US$125 per barel. Skenario selanjutnya adalah saat konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara mereda, harga minyak akan turun menjadi US$100 per barel.

Sedangkan skenario keempat, menurut Subramanya, adalah paska konflik Timur Tengah dan Afrika Utara. Ia memprediksikan, setelah konflik, negara-negara di Afrika Utara dan kawasan Timur Tengah laju perekonomian akan melemah. "Harga minyak akan turun mencapai US$75 per barel," ujarnya.

Terkait konflik yang terjadi di Afrika Utara dan Timur Tengah, sambung Subramanya, Indonesia hanya akan mendapatkan dampak kecil dari suplai minyak. Suplai minyak Indonesia sebagian besar berasal dari Arab Saudi dan Singapura. Indonesia juga telah melakukan maintance stok minyak selama 22 hari.

"Selain itu, Indonesia juga mempunyai perjanjian dengan negara-negara tetangga untuk suplai minyak jika kondisi di Timur Tengah memburuk," kata Subramanya.

Selain itu, dengan harga minyak yang kian tinggi, Indonesia harus memaksimalkan produksi dengan cara meningkatkan eksplorasi serta memaksimalkan sumur-sumur migas yang ada, termasuk sumur tua yang masih banyak jumlahnya dan potensial untuk dieksploitasi. (umi)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 6 poin atau 0,09 persen di level 7.167, pada pembukaan perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024