Laporan Edwan Ruriansyah dari Spanyol

Dari Madrid, Nikmati Wine-Flamenco di Sevilla

Rombongan Yamaha
Sumber :
  • VIVAnews/ Edwan Ruriansyah

VIVAnews - Sebelum menyaksikan event MotoGP Spanyol secara langsung di Sirkuit Jerez, Minggu 3 April 2011, VIVAnews atas undangan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia menjalani tur di Madrid dan Sevilla.

Perjalanan panjang sekitar 18 jam harus ditempuh dari Tanah Air. Rombongan tiba di Bandara Barajas, Madrid, Jumat siang, 1 April 2011. Tanpa basa-basi, tur ke Ibukota Madrid pun langsung dilakukan. Dan tujuan pertama yakni Royal Palace of Madrid alias Istana Raja Juan Carlos.

Bangunan yang berdiri sejak 1738 ini masih terlihat megah dengan gaya arsitektur Baroque dan Klasik. Pemerintah Kota Madrid merawat dengan baik bangunan peninggalan Philip V of Spain ini. Bangunan yang juga bernama The Palacio Real de Madrid atau juga dikenal dengan Palacio de Oriente ini diarsiteki oleh Filippo Juvarra.

Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara

Istana Juan Carlos

Dulunya, istana ini menjadi tempat tinggal raja dan keluarganya. Tapi kini, istana hanya digunakan untuk acara seremonial kenegaraan. Sedangkan Raja kini tinggal di luar istana, tepatnya di Palacio de la Zarzuela.

Pahlawan-pahlawan masa kini Negeri Matador seperti tim nasional Spanyol juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010 sempat diterima Raja Juan Carlos di istana ini. Demikian pula Jorge Lorenzo, juara dunia MotoGP 2011.

Wisatawan masih sangat ramai mengunjungi Royal Palace ini, baik di hari-hari biasa maupun libur. Sayangnya, pengunjung tak diperbolehkan mengambil gambar atau foto di dalam, melainkan di luar alias tampak dari depan istana saja. Alhasil, pengunjung hanya bisa mendapatkan penjelasan dari pemandu wisata maupun dari alat rekaman keterangan seputar istana itu. Pengunjung tak bisa mendapatkan foto-foto peninggalan bersejarah ini.

Royal Palace of Madrid terlihat kuno, tapi masih menunjukkan keindahannya. Tentu dari tekstur-tekstur bangunan, perabot maupun hiasan-hiasan di setiap ruangannya. Apalagi, bangunan ini diwarnai berbagai aliran kebudayaan, baik muslim, Eropa maupun Timur Jauh.

"Beberapa perabot ada yang bersal dari Belgia. Karena saat itu, Belgia menjadi jajahan Spanyol," kata Anna, pemandu wisata lokal.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

Kota Madrid sendiri menunjukkan jari diri sebagai Ibukota negara yang sangat ramai, padat dan meriah. Apalagi, dengan kebiasaan warga kota yang suka beraktifitas sampai larut malam.

Sore hari sebelum matahari tenggelam, kursi-kursi di pinggir jalan mulai ditata rapi untuk menjadi tempat nongkrong bagi yang sudah berkeluarga. 'Hidup santai' memang menjadi budaya warga Spanyol, terutama Madrid.

Anak-anak muda maupun ABG berseliweran di pusat kota Plasa del Sol. Downtown inilah yang paling ramai dikunjungi warga Madrid di waktu malam dan terlihat sangat padat ketika hari mulai gelap.

Jalan-jalan di beberapa sudut kota yang bersih dan teratur rapi, memang sangat menyenangkan. Apalagi, itu nyaris tanpa polusi meski lalu lintas di Kota Madrid kadang juga sangat padat. Seperti biasa, di tengah kota yang bersih ini, juga belum bersih dengan tangan-tangan jahil yakni para pencopet. Beberapa kali pemandu wisata mengingatkan agar berhati-hati dari ancaman 'si tangan panjang' ini.

Wine

Setelah beristirahat semalam, rombongan Yamaha melanjutkan ke Sevilla, Sabtu pagi, 2 April 2011. Perjalanan harus dilakukan sejak pagi karena akan menempuh jarak lebih dari 500 km. Jarak ini akan ditempuh selama 8 jam dengan mengendarai bus.

Perjalanan seharusnya bisa ditempuh lebih cepat. Tapi, peraturan lalu lintas dan kepolisian di Spanyol mengharuskan pengemudi yang melakukan perjalanan ke luar kota untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan selama 2 jam. Pengemudi juga hanya boleh memacu bus dengan kecepatan maksimal 80 km per jam (km/h). Jika tidak, mereka akan dicabut SIM miliknya.

Maka, perjalanan dari Madrid di kawasan tengah menuju Sevilla di bagian selatan Spanyol pun harus dilalui dengan beberapa kali transit. Mirip masuk pitstop di balapan F1. Dari isi bahan bakar, sampai cofee break tiga kali.


Gentong raksasa penyimpan wineSemakin mendekat ke Sevilla, maka perkebunan anggur (winery) semakin banyak ditemukan di pinggir jalan raya. Bus lalu transit di Puerto Lapice. Inilah saatnya wine tasting. Karena di sini, wine bisa didapatkan dengan harga relatif murah. Jika ingin mencicipi sedikit saja yakni dalam satu gelas kecil (sloki), maka hanya merogoh kocek 2 euro. Sedangkan dengan botol sedang bervolume sekitar 330 ml dibanderol 7 euro.

Wine mulai menyapa lidah sedikit demi sedikit. Mulut pun dengan sabar 'menyeruputnya.' Rasa wine di kawasan ini memang segar, meski terlihat tradisional dan klasik dari lingkungan menghasilkannya yang relatif seperti di desa. Di sini juga banyak gentong raksasa tempat menyimpan wine sebelum diminum.

Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa

Tiba di Sevilla, pemandangan klasik langsung terhampar. Tata Kota Sevilla terlihat lebih klasik dari Madrid. Mungkin Pemerintah Kota setempat mempertahankan keklasikannya ini. Beda dengan Madrid yang sudah melakukan renovasi di beberapa bangunan antiknya.

Salah satu sudut Kota SevillaSevilla atau Seville memang pusat seni, budaya dan bisnis di bagian selatan Spanyol. Sevilla merupakan ibukota otonomi Andalusia dan Provinsi Sevilla. Sungai Guadalquivir membelah Kota Sevilla. Sungai ini menjadi ciri khas karena sangat besar dengan kedalaman rata-rata 7 meter.

Penduduk lokal dikenal dengan Sevillanos (pria) dan Sevillanas (wanita) dengan jumlah  total populasi 1.508. 605 pada 2010. Dengan jumlah ini, Sevilla menjadi kota terbesar ke-4 di Spanyol.

Flamenco

Tarian Flamenco
Tiba sore hari di Sevilla dan menikmati sebentar hiruk pikuk kota. Malamnya, rombongan Yamaha disambut dengan tarian Flamenco. Tarian asli Sevilla yang terkenal ini dipentaskan di teater El Patio Sevillano.

Teater ini bisa dibilang komersil. Penonton harus merogoh 38 euro untuk tiket masuk plus pilihan mendapatkan minuman khas Sangria atau softdrink.

Flamenco merupakan kesenian khas Andalusia yang dipengaruhi kebudayaan Roma, Moor dan Byzantium. Ciri khas tarian Flamenco ini yakni hentakan-hentakan kaki penarinya ke lantai, baik pria maupun wanita yang membentuk irama. Sedangkan instrumen musiknya yakni gitar dan gitar klasik.

Flamenco dipentaskan dengan tarian berpasangan, pria maupun wanita sendirian dalam beberapa babak membentuk sebuah cerita. Masa pertunjukan lebih dari sejam. Dan rasanya lebih dari 200 penonton malam itu merasa puas dan tak rugi merogoh koceknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya