FPG Desak DPR Panggil BI dan Citibank

Kantor Citibank di California, Amerika Serikat
Sumber :
  • AP Photo/Paul Sakuma

VIVAnews - Fraksi Partai Golkar menilai kasus pembunuhan nasabah dan pembobolan dana milik nasabah Citibank sudah sangat memalukan perbankan Indonesia. Pihak Citibank diminta bertanggung jawab penuh atas dua peristiwa tersebut.

"Citibank harus bertanggung jawab secara hukum dan material terhadap pembunuhan yang terjadi di kantornya dan penegak hukum harus mencari sampai ke akarnya debt collector yang membunuh itu," kata anggota Komisi XI Fraksi Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng.

Terkait kasus pembunuhan nasabah di kantor Citibank, Mekeng mendesak Bank Indonesia untuk membuat aturan mengenai debt collector.

"Seharusnya debt collector tidak boleh lagi berasal dari perusahaan outsourcing, tapi sudah harus bagian dari unsur bank tersebut. Kalau sekarang, bank jadi tidak memiliki tanggung jawab dan melempar tanggung jawab ke perusahaan penyedia debt collector," jelasnya. "Jadi tanggung jawabnya bisa jelas."

Seperti diketahui, sorotan mengenai debt collector kembali muncul setelah muncul kasus nasabah Citibank, Irzen Octa, yang tewas di halaman Menara Jamsostek setelah mempertanyakan jumlah tagihan kartu kreditnya yang membengkak hingga Rp100 juta.

Menurut korban, tagihan kartu kreditnya semula hanya Rp48 juta. Alih-alih mendapat penjelasan mengenai hal itu, korban justru dibawa ke ruang bagian penagihan dan dipaksa oleh tiga orang untuk membayar sembari melakukan aksi kekerasan. Tiga orang itu telah ditetapkan jadi tersangka.

Mengenai kasus pembobolan dana nasabah sebesar Rp17 miliar yang diduga dilakukan Inong Melinda, Mekeng menilai setiap bank harus merotasi pegawainya secara reguler.

Atas dasar itu, Mekeng mendesak DPR agar segera memanggil dan meminta keterangan dari Bank Indonesia dan Citibank. "Ini sudah jelas, keamanan di perbankan kita terusik. Sebagai nasabah kita takut uang dibobol orang dalam," ujarnya. (kd)

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024