- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat konsultasi pada Selasa siang ini membahas proyek gedung baru. Sejumlah fraksi sudah siap dengan usulan peninjauan kembali proyek yang direncanakan memakan anggaran Rp1,1 triliun itu.
"Kami minta lebih turun. Waktu itu saya pernah minta Rp350-400 miliar," kata M Romahurmuziy, Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 5 April 2011.
Rapat konsultasi yang mempertemukan pimpinan DPR, Badan Urusan Rumah Tangga dan pimpinan fraksi ini digelar siang ini. Selain PPP, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Golkar juga telah mendesak rasionalisasi proyek tersebut.
"Prinsipnya, kami minta evaluasi atas kebutuhan besaran ruang anggota DPR," kata Romy.
PPP, kata Romy, tidak bisa serta-merta balik badan dengan menyatakan tidak membutuhkan gedung. "Kita memang perlu gedung, tapi timingnya mungkin belum pas," ujarnya.
Karena itu, rapat nanti bisa saja memutuskan tahapan pelelangan pembangunan gedung yang sudah berlangsung bisa saja dihentikan. Dilakukan peninjauan dulu, setelah itu barulah tender kembali bisa digelar.
Masalah biaya yang sudah keluar sampai lebih dari 10 miliar rupiah untuk desain dan manajemen konstruksi, menurut Romy, jangan dimasalahkan. Saat ini yang penting, kebijakan mengenai anggaran gedung harus dipikirkan ulang.