Chatib: Harga Premium Idealnya Naik Rp1.000

BBM naik turun
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Pengamat ekonomi Chatib Basri menilai harga premium idealnya mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per liter. Kenaikan harga premium merupakan kondisi yang tidak lagi bisa dihindari mengingat tekanan pada anggaran pemerintah yang semakin kuat.

"Sejarah Indonesia, menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bukan kali pertama, (dan ternyata) ekonomi Indonesia tidak jatuh," kata Chatib Basri di Jakarta, Rabu, 6 April 2011.

Menurut Chatib, formulasi kenaikan harga premium tersebut merupakan tingkat harga yang paling mungkin diterapkan saat ini. Perhitungan dari direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia itu menunjukkan kenaikan harga BBM sebesar Rp1.000 per liter hanya akan menyebabkan kenaikan inflasi 1,4 persen.

Chatib menilai, pemerintah tidak bisa lagi mempertahankan harga premium seperti saat ini. Apalagi, beban subsidi pemerintah diperkirakan membengkak menjadi Rp200 triliun, jika harga minyak mentah dunia diasumsikan naik menjadi US$120 per barel.

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Sebagai informasi, pada tahun ini pemerintah mematok asumsi harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada level US$80 per barel.

Beban subsidi yang berat itu pada gilirannya akan membuat anggaran pemerintah untuk orang miskin dan pembangunan infrastruktur bakal ikut terganggu. "Kasihan orang miskin, dan bagaimana ekonomi akan tumbuh kalau infrastruktur terhambat," kata Chatib.

Dia khawatir jika pemerintah lambat dalam memutuskan kenaikan harga BBM akan mendorong masyarakat untuk melakukan penimbunan yang berakhir pada gangguan pasokan BBM ke sejumlah daerah.

Chatib juga menilai pemerintah seharusnya tidak perlu takut untuk menaikkan harga BBM. Jika merujuk pada sejarah Indonesia yang sudah menaikkan harga BBM, Presiden tidak akan jatuh dari jabatannya.

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

"Megawati tidak jatuh waktu BBM dinaikkan, SBY juga kemarin dipilih kembali," katanya.

Catatan Chatib menunjukkan, kenaikan harga BBM pada 2005 dilakukan sebanyak dua kali dan dilanjutkan lagi pada 2008. Pada 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan harga BBM dari Rp1.800 per liter menjadi Rp2.400 per liter.

Pada tahun yang sama, tepatnya pada 1 Oktober 2005, pemerintah kembali menaikkan harga BBM menjadi Rp4.500 per liter.

Kebijakan yang sama diambil pemerintah ketika menaikkan harga BBM pada 2008 berbarengan dengan melambungnya harga minyak mentah dunia. Harga BBM ketika itu mencapai Rp6.000 per liter. (art)

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik
Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024