- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Pimpinan Dewan akan mengadakan Rapat Konsultasi khusus dengan pemerintah malam ini. Pertemuan itu membahas mandeknya Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Yang malam ini adalah rapat pimpinan DPR, pimpinan Pansus RUU, perwakilan kelompok fraksi dan pemerintah," kata anggota Pansus Ledia Hanifa secara tertulis ke VIVAnews, Kamis 7 April 2011. "Kabarnya tiga menteri berhalangan hadir, tapi yang lain bisa hadir."
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan RUU BPJS mandek karena pemerintah tak serius. "Sebagai Pimpinan DPR saya menyayangkan delapan menteri yang ditunjuk Presiden menghentikan secara sepihak RUU BPJS," katanya.
Menurut Priyo, selama 1 bulan terakhir ini, DPR dituntut menyelesaikan banyak UU penting dan strategis berkaitan hajat hidup orang banyak, namun pemerintah sendiri lamban dan enggan membahas RUU BPJS. Pertemuan ini bertujuan mencari solusi terbaik mengenai BPJS.
"Kalau tidak dibentuk, Presiden dan DPR dianggap lalai terhadap amanat UU sebelumnya," katanya.
Rieke Diah Pitaloka dari PDIP menyatakan, melalui RUU BPJS ini nantinya terdapat dana sebesar Rp1,2 triliun bagi 2,6 juta kelahiran. "Bandingkan anggaran Gedung DPR sebesar Rp1,2 triliun kalau dapat dibantu akan menyelamatkan nyawa ibu hamil," katanya.
Selain itu, terdapat lima jaminan yang diterima rakyat Indonesia di antaranya, jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiun dan kematian. Untuk dananya, jelas Rieke, sudah ada pembiayaan dari iuran wajib negara karena itu, DPR yakin anggaran BPJS bisa ditanggung dengan anggaran yang ada.(np)
Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23, Shin Tae Yong Ciptakan Sejarah
Timnas Indonesia berhasil melangkah ke Semifinal Piala Asia U-23 setelah menyikirkan Korea Selatan lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2.
