Mengapa Petinggi SingTel Temui Menteri BUMN?

Ilustrasi Menara BTS.
Sumber :
  • flickr.com

VIVAnews - Chief Executive Officer (CEO) SingTel, Singapura, Chua Sock Koong, telah menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, Kamis malam, 7 April 2011. Koong di antaranya membicarakan rencana investasi, strategi bisnis, termasuk kemungkinan melakukan kerja sama.

Kedatangan petinggi SingTel itu berdekatan dengan wacana yang berkembang saat ini terkait penambahan kepemilikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di perusahaan operator seluler miliknya, PT Telkomsel.

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Seperti diketahui, SingTel adalah pemegang 35 persen saham Telkomsel, sedangkan Telkom menguasai mayoritas kepemilikan dengan 65 persen.

Meski demikian, Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Eddy Kurnia, kepada VIVAnews.com, Rabu 6 April 2011, pernah mengatakan,"Hingga sekarang belum ada pembahasan soal itu." 

Dalam pertemuan itu, Mustafa menjelaskan, SingTel dan Kementerian BUMN sepakat untuk memperkuat struktur organisasi Telkomsel. "Mereka setuju terkait reorganisasi, meski belum diputuskan. Tetapi, ada titik temu yang bagus. Mereka melihat ada urgensi penguatan organisasi. Ada tiga direktorat baru, jadi berkembang dari lima menjadi delapan," kata Mustafa di kantor Kementerian BUMN.

Terkait wacana pembelian kembali saham Telkom di Telkomsel, menurut Mustafa, mereka juga memahami. Meski demikian, SingTel belum menyampaikan apakah mereka akan ikut serta. "Tetapi mereka memahami apa mau kami," tuturnya.

Apakah SingTel akan menjual kepemilikan sahamnya di Telkomsel? Mustafa mengatakan, belum ada pembahasan. Nantinya akan dibahas jika ada peluang. "Dua task force --SingTel dan Kementerian BUMN-- akan bicara kembali," ujarnya.

Ketika ditanya apakah Telkom akan mengambil 35 persen saham milik SingTel, menurut Mustafa, tidak semuanya. "Hanya ingin memperkuat saja, jadi belum tahu berapa," katanya.

Menurut dia, upaya Telkom tersebut untuk memperkuat posisi perseroan. Telkom akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas. "Belum tahu berapa yang mau diambil, yang jelas Telkom punya kemampuan," ujarnya.

Mustafa melanjutkan, bila SingTel berniat untuk melepas sahamnya, Kementerian BUMN akan menyambutnya. "Tetapi, kami belum kembangkan pendalaman. Nantinya akan dibahas di tim task force. Segala kemungkinan masih terbuka," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, rencana pembelian kembali saham Telkomsel dari SingTel hingga saat ini masih dalam pembicaraan. "Ini kan saham SingTel, kalau dia tidak mau menjual bagaimana," kata dia.

Tahun ini, Telkom mengalokasikan belanja modal sebesar Rp17 triliun. Sebesar 70 persen dari belanja modal akan digunakan untuk memperkuat bisnis seluler. Sisanya untuk broadband dan pengembangan bisnis lain.

Ilustrasi menenangkan anak tantrum

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

Tantrum adalah ledakan perilaku yang mencerminkan suatu respon disregulasi terhadap rasa frustasi anak sehingga anak tak mampu meregulasi rasa frustasi yang yang dialami.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024