- grup para
VIVAnews - PT Bank Mega Tbk optimistis target perseroan untuk meraih nasabah baru kartu kredit lebih dari satu juta orang di tahun ini akan tercapai, meski belakangan ini terjadi kasus tewasnya pemilik kartu kredit Citibank, Irzen Octa akibat ulah penagih utang (debt collector).
"Kita yakin, kasus Citibank tak berpengaruh pada target kami dalam meraih nasabah baru kartu kredit lebih dari satu juta orang tahun ini," kata Kostaman Thayib, Direktur Ritel Bank Mega saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 8 April 2011.
Terbukti, ujar Kostaman, ditinjau dari grafik atau data jumlah pemegang kartu kredit baru Bank Mega terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. "Kita optimis akan tercapai lebih dari satu juta pemegang kartu baru, sebab angka yang dicapai tahun lalu (2010) sebanyak 700 ribu kartu kredit akan mudah dilalui karena sudah mencapai 750 ribu kartu," kata dia.
Hal itu, menurutnya, dipicu dengan gencarnya perseroan melakukan ekspansi bisnis seperti menjalin kerja sama dengan pihak hypermarket yakni Carrefour. "Kita jalin kerja sama dengan Carrefour dengan memperkenalkan Kartu Kredit Belanja Carrefour," tutur Kostaman.
Selain itu, Kostaman mengatakan, Bank Mega juga melakukan kemitraan lain di antaranya dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ingin menerbitkan kartu kredit. "Contohnya dengan BPD Riau. Mereka memakai kartu kredit co-branding Bank Mega, karena tidak ingin membuka atau membangun sistem kartu kredit yang biayanya tidak sedikit," ujarnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia belum lama ini mengumpulkan para pelaku industri kartu kredit. Pemanggilan itu terkait penggunaan jasa debt collector, yang belakangan ini berbuntut tewasnya Sekjen Partai Pemersatu Bangsa, Irzen Octa. Irzen tewas saat sedang mengurus tagihan kartu kreditnya.
Yusuf Hermansyah, manajer di Matahari Food Business, Divisi ritel PT Matahari Putra Prima Tbk yang membawahi Hypermart, Foodmart, dan Boston HBC Centres juga menuturkan kasus Citibank tidak menyurutkan konsumen untuk mengajukan permohonan kartu belanja. "Bahkan, terjadi peningkatan," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com
Dia mengatakan, kartu belanja hasil kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk, yang biasanya dalam sehari hanya 10 orang yang mengajukan aplikasi, kini bisa meningkat lebih dari itu. "Mungkin, karena konsumen melihat keuntungan bila memiliki kartu belanja tersebut. Jadi, ulah debt collector tidak menyurutkan mereka membuat kartu belanja," tutur Yusuf. (eh)
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.
