Lokasi Perkantoran Paling Laris di Jakarta

Gedung Perkantoran
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Sektor properti di Tanah Air masih terus menggeliat seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi. Kali ini, bisnis perkantoran mencatatkan pertumbuhan paling marak selama kuartal I-2011.

Kawasan perkantoran di sentral bisnis (Central Business District/CBD) tercatat  mengalami penyerapan tertinggi selama satu dekade terakhir. Saat ini, terdapat tiga kawasan CBD yaitu Gatot Subroto, Rasuna Said, dan Sudirman.

Temuan tersebut diperoleh dari hasil riset perusahaan properti multinasional, Jones Lang Lassale dalam media briefing di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu, 13 April 2011. "Dalam siklus properti, penyerapan kantor di CBD tidak pernah menyentuh 80 persen sejak krisis 1998," kata Head Research Jones Lang Lasalle Indonesia, Anton Sitorus.

Jones Lang Lassale melaporkan, selama kuartal I-2011 tercatat penyerapan kantor di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) mencapai 144 ribu meter persegi (m2). Penyerapan tersebut meningkat lebih dari setengah dari penyerapan ruang kantor pada 2010.

Tingginya penyerapan itu, menurut Anton, ditunjang ekspansi sejumlah perusahaan besar dengan mendirikan gedung-gedung perkantoran baru di kawasan segitiga emas seperti Bakrie Tower, Equity Tower, termasuk Wisma Mulia. Penyerapan pada tiga gedung perkantoran baru itu mencakup 50.000 m2.

Pertumbuhan bisnis perkantoran juga banyak dipengaruhi meningkatnya permintaan perkantoran kelas terbaik (A). Hal tersebut menyebabkan tingkat hunian di daerah pusat bisnis meningkat dari 82 persen menjadi 84 persen.

Melonjaknya permintaan perkantoran secara otomatis meningkatkan harga sewa rata-rata perkantoran di CBD secara signifikan. Jika harga sewa perkantoran per bulan pada tahun lalu berkisar Rp118 ribu per m2, kini naik menjadi Rp141 ribu per m2. "Tren harga kotornya US$16 per m2 per bulan," ujar Anton.

Survei Jones Lang juga memperkirakan ada tambahan 600 ribu m2 suplai kantor di daerah CBD dalam tiga tahun ke depan. "Suplainya dua tahun ke depan naik, tapi tidak terlalu banyak bila dilihat dari rencana pengusaha," kata Anton seraya menambahkan peningkatan baru akan terasa pada 2014-2015 dengan permintaan yang terus naik.

Melonjaknya pembangunan gedung perkantoran baru ditambah besarnya permintaan menyebabkan hunian CBD akan mencapai 90 persen pada tahun-tahun mendatang.

Kawasan Non-CBD
Sementara itu, Jones Lang juga melaporkan permintaan perkantoran di luar kawasan sentral bisnis mencapai 20 ribu m2 selama kuartal I-2011 atau lebih rendah dibandingkan suplai 2010 yang mencapai 50 ribu m2.

Di daerah non-CBD yang umumnya menyediakan ruang perkantoran dengan kualitas gedung grade B dan C, kenaikan suplai dan permintaan akan membuat hunian mencapai 80-85 persen. 

Peningkatan hunian tersebut dipastikan bakal disertai kenaikan harga sewa kantor non-CBD sebesar Rp108 ribu per m2 per bulan. "Pada tahun-tahun ke depan, permintaan dan suplai akan meningkat. Tingkat hunian diproyeksi mencapai 82 persen," kata Anton. (art)

Anies dan Cak Imin Kompak Datang ke KPU: Kita Hormati Proses Bernegara
Aliando dan Prilly

Aliando Sebut Prilly Latuconsina Mantan Terindah, Ada Penolakan Main Film Bareng?

Aliando pun dalam beberapa kesempatan mengaku bahwa Prilly merupakan mantan yang sudah dipacarinya selama tiga tahun. 

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024