Inco Incar Produksi 90 Ribu Metrik Ton

ilustrasi pertambangan
Sumber :

VIVAnews - PT International Nickel Indonesia Tbk akan meningkatkan pertumbuhan produksi nikel tahunan dari rata-rata 73.000 metrik ton dalam lima tahun terakhir menjadi 90.000 metrik ton dalam beberapa tahun ke depan.

Direktur Utama Inco, Tony Wenas, mengatakan, upaya meningkatkan pertumbuhan produksi itu diharapkan dapat berdampak positif terhadap tiga provinsi di Sulawesi, yang terdapat wilayah kontrak karya perseroan.

Untuk operasi Inco di Sorowako, Sulawesi Selatan, menurut dia, Dewan Komisaris telah menyetujui untuk menaikkan kapasitas produksi tahunan menjadi 90.000 metrik ton melalui ekspansi brownfield atau lahan tambang yang belum dieksploitasi seluruhnya.

Salah satu pilar dari rencana ekspansi ini adalah rencana optimalisasi produksi pada fasilitas pemrosesan di Sorowako, termasuk peningkatan kerja furnace atau alat pemanas yang akan dimulai pada akhir 2011.

"Inco akan melakukan terobosan baru melalui cara eksplorasi dan penambangan agresif yang disebut CEPAT (Cara Eksplorasi dan Penambangan Agresif Terbaik)," kata Tony di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu 13 April 2011.

Melalui cara ini akan dilakukan aktivitas penambangan di beberapa daerah secara simultan, bukan lagi cara konvensional melalui penambangan berjenjang.

Tony menambahkan, proyek ini sudah dalam tahap akhir yang implementasinya akan dimulai pada 2011 dan bergantung pada persetujuan pemerintah. ''Mengenai pembangunan pembangkit listrik Bendungan Karebbe, proyek tersebut diharapkan akan selesai awal Agustus 2011," ujar dia.

Proyek Karebbe ini akan menghasilkan daya listrik hingga sebesar 90 megawatt (MW) yang akan mampu mendukung rencana pertumbuhan perusahaan dengan target produksi sebesar 90.000 metrik ton tersebut.

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

Sementara itu, RUPST juga menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2010 sebesar US$0,0146 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 20 Mei 2011 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat pada 5 Mei 2011.

Direktur Utama Inco, Tony Wenas, mengatakan, sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim pada Oktober 2010 sebesar US$0,02 per saham. "Sehingga total dividen untuk tahun buku 2010 menjadi US$0,0346 per saham," kata Tony.

Dia menjelaskan, dividen bagi pemegang saham Indonesia akan dibayar dalam mata uang rupiah dan nilainya ekuivalen dengan dolar Amerika berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada 5 Mei 2011.

"Sedangkan pemegang saham asing akan dibayar dalam mata uang dolar Amerika," tuturnya.

Hujan lebat melanda Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)

Hujan Badai di Dubai: Muazin Ubah Lafadz Azan, Netizen: Merinding!

Ini merupakan rekor curah hujan tinggi yang turun di Dubai selama 24 jam terakhir hingga jam 9 malam. Sekaligus curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024