VIVAnews - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sampai saat ini masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit King Faishal, Mekah, terhadap jenazah Aan Darwati binti Odin Encup (37), TKI asal Mekarwangi, Lemahsugih, Majalengka, Jawa Barat.
Aan Darwati ditemukan meninggal dalam kondisi tidak wajar dengan tubuh penuh luka maupun lebam di toilet rumah majikannya, Hamood Muhammad Barky Al’Atiby di Mekkah, pada 29 Maret lalu.
Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat menuturkan, hasil otopsi itu akan menunjukkan sebab-sebab kematian Aan. "Dapat dijadikan dasar untuk mengambil langkah hukum lebih lanjut dalam mengusut kasus tersebut," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 13 April 2011.
Jumhur juga menuturkan tentang pemeriksaan yang dilakukan Kepolisian Wilayah Al Mansur, Mekah masih tetap berjalan. "Sejauh ini, polisi belum menyimpulkan apakah Aan terbunuh atau terpeleset di toilet yang berakibat TKI malang itu tewas mengenaskan," ujarnya.
Dia menambahkan, BNP2TKI mengharapkan hasil otopsi bisa segera dikeluarkan pihak berwenang, sekaligus digunaka polisi atau pihak penyelidik mengungkap motif kematian Aan sesuai hukum dan azas keadilan yang berlaku di Arab Saudi.
Seperti diberitakan Arabnews.Com Senin lalu, juru bicara polisi Mekah, Mayjen Abdul Muhsin Al-Mayman, menjelaskan petugas menerima telepon saat terjadi peristiwa tewasnya Aan dari keluarga majikan, yang melaporkan korban dalam keadaan tidak sadar.
Ketika polisi tiba di rumah kediaman majikan Aan, ditemukan tubuh korban di dalam kamar mandi. Laporan forensik kepolisian menyebutkan, korban mati karena kekerasan dan pukulan yang mematikan.
Aan Darwati kelahiran 9 Mei 1974 adalah pemegang paspor AN 978909. Dia bekerja di Arab Saudi melalui PT Youmba Biba Abadi yang beralamat di Jakarta sejak 19 Juni 2010.
Setibanya di Jeddah, Aan diterima agen penyalur TKI Badawood Recruitment Office. Aan kemudian dipekerjakan di keluarga Hamood yang memiliki nomor kependudukan (ID): 10092536061.