Gedung Tak Dibangun, DPR Bisa Dituduh Korupsi

M Romahurmuziy (PPP)
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVAnews - Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy menyatakan, mayoritas fraksi Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya menyetujui pembangunan gedung baru DPR karena pertimbangan transparansi dan efisiensi anggaran negara. DPR telah mengetok palu di rapat paripurna pada tahun 2010 silam untuk membangun gedung dan anggaran sudah keluar untuk lokakarya dan desain gedung.

"Anda bayangkan, jika Anda selaku wartawan membuat proposal jajak pendapat, lalu didapat dana Rp1 miliar, jajak dilakukan tapi hasilnya tak pernah dipublikasikan," kata Romy saat berbincang dengan VIVAnews melalui telepon, Kamis 14 April 2011. "Apa Anda tak bisa disebut korupsi?"

Nah, rencana pembangunan gedung DPR ini, kata Romy yang juga duduk di Badan Anggaran DPR itu, sudah menelan dana lebih dari Rp9 miliar. Jika pembangunan tak dilakukan, lalu bagaimana pertanggungjawaban anggaran itu.

"Dan itu bisa jadi preseden buruk. Tiap lembaga nanti bisa menganggarkan untuk desain gedung yang akan dibangun 50 tahun lagi. Bisa-bisa anggaran negara habis untuk desain, desain, dan desain, tak pernah benar-benar dibangun," katanya.

Pertimbangan inilah, kata Romy, yang muncul di rapat konsultasi DPR membahas pembangunan gedung pada 7 April 2011 lalu. Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga Pius Lustrilanang yang memberi pengantar berisi pertimbangan itu.

"Kalau tidak dilakukan, DPR mengingkari hasil paripurna 2010 lalu," kata Romy mengulangi pernyataan Pius saat itu.

Pius sendiri saat dihubungi VIVAnews membenarkan substansi pernyataan Romy. Pius menyatakan, selaku pejabat BURT, memberi pertimbangan bahwa DPR sudah memutuskan membangun gedung, lalu menganggarkan dana untuk lokakarya dan desain gedung.

"Saya sepakat substansi pernyataan Romy bahwa DPR bisa disebut korupsi jika pembangunan tak dilakukan," kata Pius. "Namun saya tidak bicara seperti itu saat itu," katanya.

Motor Baru Jangan Sampai Kehabisan Bensin, Risikonya Besar
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Sinyal PKB Merapat ke Prabowo, Presiden PKS: Kita Hormati Keputusan Pak Muhaimin

Muhaimin Merapat ke Prabowo, Presiden PKS: Kita Hormati Keputusan Pak Muhaimin

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024