- Adri Prastowo
VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berencana menjalin kerja sama ekonomi dengan sejumlah negara-negara sahabat, melalui para duta besarnya yang ada di Indonesia guna meningkatkan nilai investasi mereka di Tanah Air.
"Untuk itu, kita terus mengagendakan pertemuan-pertemuan dengan para Dubes yang ada di Indonesia," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Oesman Sapta dalam keterangannya yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 15 April 2011.
Menurut Oesman, Indonesia harus membuka diri dalam ekonomi global, karena sangat jelas negara kita membutuhkan dukungan semua pihak. "Apalagi, ekonomi kita bukan termasuk yang paling jelek, tetapi perlu ditingkatkan. Untuk menjembataninya, tentu lebih efektif melalui dubes-dubes yang ada di Tanah Air," kata dia.
Oesman menuturkan, dari 110 dubes yang ada di seluruh Indonesia, Kadin kemarin berhasil mengundang 55 dubes dan 30 di antaranya hadir tanpa diwakili. Sedangkan sisanya, menghadirkan perwakilan mereka.
Ke-30 Dubes yang hadir di antaranya adalah dari Malaysia, Thailand, Singapura, India, Belgia, Belanda, Jerman, dan negara yang tengah bergejolak, Somalia.
Dia menambahkan, setelah pertemuan tersebut dalam waktu tertentu akan ditingkatkan lagi jumlah pertemuan dengan dubes berikutnya, guna menanamkan modal di Indonesia.
Dari hasil pertemuan tersebut, kata Oesman, diharapkan memudahkan hubungan dagang antar negara. Targetnya adalah menarik investor, minimal menjual produk Indonesia agar ada nilai tambah, bukan hanya berpikir mengekspor bahan baku saja.
"Untuk urusan ekonomi semua negara pasti konsen. Karena itu saling membutuhkan keterlibatan ekonomi dan perlu menjalin hubungan yang baik. Ini dilakukan agar para investor merasa yakin berinvestasi di Indonesia yang kondisinya sudah semakin membaik. Tentunya kita ingin meningkatkan investasi dan mereka menanamkan sahamnya. Target investasi tentunya seaksimal mungkin dan harus lebih meningkat dari tahun lalu," ujar Oesman.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, target pertumbuhan ekspor pada tahun ini bisa mencapai sekitar 12-16 persen. Tahun lalu (2010), Indonesia tumbuh hampir 30 persen dari total ekspor Rp150 miliar. Selain itu, target lainnya adalah diversifikasi pasar tujuan ekspor dan promosi Indonesia agar dipahami dunia luar bahwa situasinya yang semakin baik.
"Karena kita menjadi tuan rumah ASEAN 2011, banyak sekali event internasional yang dilaksanakan di Indonesia. Ini menjadi kesempatan yang baik menceritakan pada para dubes agar bisa mendukung, karena sudah pasti banyak delegasi dari mereka yang akan datang ke Tanah Air tahun ini," ujarnya.
Mari menambahkan, targetnya adalah investasi yang akan meningkatkan kapasitas ekspor, yakni manufaktur seperti garmen, tekstil, elektronik, alas kaki dan otomotif. Kemudian, investasi berbasis sumber daya seperti minyak sawit mentah (CPO), karet, atau tambang, yang tidak saja ke komoditinya, tetapi juga nilai tambah, baik itu diolah ataupun dilakukan peningkatan nilai tambah.