Yudhoyono: Penurunan BBM Tak Terkait Pemilu

VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM pada tanggal 15 januari 2009 bukan karena menjelang pemilu 2009. Menurut Presiden, penurunan itu diperuntukkan untuk menumbuhkan ekonomi nasional sebesar 5,5 persen.

"Kemarin di kantor (Presiden) setelah sidang kabinet terbatas saya mengeluarkan keputusan dan menetapkan kebijakan yang terkait dengan itu, ini bukan mau pilpres, mau pemilu legislatif, pasti dikaitkan ke situ," kata Presiden Yudhoyono di hadapan para legiun veteran di Istana Negara, Jakarta, Selasa 13 Januari 2009.

Menurut Presiden, dengan diturunkannya BBM maka ekonomi nasional yang terkena imbas krisis perekonomian global dapat bergerak. Pemerintah menargetkan ekonomi nasional dapat tumbuh minimal 4,5 persen atau 5,5 persen.

Meski banyak yang mengomentari terkait dengan penurunan BBM, bagi Presiden Yudhoyono hal itu sah-sah saja. Menurut dia, itu sudah menjadi resiko sebagai seorang presiden yang saat ini memangku jabatan. "Nanti kalau presidennya ganti, presidennya menjabat ya digitukan juga," kata Yudhoyono.

Sebelumnya, sesuai rapat terbatas yang dihadiri oleh menteri ekonomi di Kantor Presiden 12 Januari 2009, pemerintah akhirnya memutuskan menurunkan BBM untuk ketiga kalinya. Bukan hanya BMM saja, pemerintah juga menurunkan sejumlah bahan pokok seperti daging sapi, minyak goreng dan tarif angkutan.

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024