- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews – Tidak hanya membahas masalah politik, kunjungan Partai Golkar ke China juga mengusung agenda agar Partai Komunis Tiongkok (PKT) ikut memperhatikan dampak Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) yang dinilai merugikan pengusaha kecil di Indonesia.
Dampak perdagangan bebas China-ASEAN atau ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan salah satu fokus dalam dialog antara Partai Golkar dan Partai Komunis Tiongkok (PKT).
"Saya sampaikan bahwa ada defisit perdagangan dan ketidakseimbangan industri. Para pengusaha kecil juga dirugikan dengan serbuan produk China," kata Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie dalam jumpa pers usai menjalani serangkaian pertemuan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT), di Beijing, China, Selasa, 19 April 2011.
Menurut Ical --sapaan Aburizal Bakrie-- pesan dari Partai Golkar kepada PKT tersebut diharapkan akan diteruskan kepada pemerintah China, sehingga bisa dicarikan solusi yang menguntungkan kedua negara. "Seyogyanya perdagangan yang menguntungkan China, tidak membuat rugi pihak yang bekerja sama dengannya," ujarnya.
Pihak PKT, Ical menjelaskan, berjanji akan membantu membicarakan masalah kerja sama ACFTA tersebut dengan pemerintah China. Partai penguasa China itu juga mengharapkan agar pemerintah China bisa turut membantu menciptakan industrial balance dan bersedia berinvestasi di bidang energi dan infrastruktur di Indonesia.
Mengenai permintaan tersebut, Golkar berjanji akan menyampaikan keinginan PKT itu pada pemerintah Indonesia.
Menurut Ical, apa yang dilakukan Golkar bukan dalam rangka melangkahi wewenang pemerintah. "Kami akan sampaikan ke pemerintah. Kami Cuma membantu membuka jalan, kan kami juga bagian dari koalisi," jelasnya. (art)
Laporan: Dian Widiyanarko l Beijing
Prodi Teknik Sipil dan Elektro UMB Raih Akreditasi Unggul
Pencapaian program studi Teknik Sipil dan Elektro tersebut, semakin memantapkan posisi Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana sebagai salah satu fakultas teknik terbaik.
