- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Presiden Boediono meminta pengusaha kerajinan agar tidak mudah mengeluh terkait ketidakpastian ekonomi dunia. Pada 2011, semua negara produsen mengalami ketidakpastian ekonomi dan politik serta situasi alam yang tidak bisa ditebak.
"Untuk itu (produsen) tidak boleh mengeluh, permintaan ekspor tergantung pada kreativitas untuk mendapatkan pasar," ujar Boediono saat membuka pameran Inacraft di Jakarta Convention Centre, Rabu, 20 April 2011.
Menurut Wapres, ketidakpastian itu menimbulkan pengeluaran beberapa negara menurun dibanding tahun sebelumnya, termasuk belanja barang griya. Namun, jika dicermati, terdapat migrasi pengeluaran produk ternama dan mahal ke produk yang lebih rendah. "Bagian kita tidak hilang sama sekali," tambahnya.
Pemerintah, Boediono melanjutkan, terus mendukung upaya kreativitas pengrajin, mulai dari segi usaha, regulasi, dan infrastruktur yang diusahakan lebih murah. Saat ini, menurut dia, biaya logistik mahal, untuk itu pemerintah akan membantu sekuat tenaga.
"Tapi, infrastruktur harus dibangun dalam beberapa tahun," ujarnya.
Pameran industri kerajinan Indonesia (Inacraft) digelar mulai hari ini, Rabu 20 April hingga lima hari mendatang. Dalam pameran ini diikuti sekitar 1.800 usaha kecil dan menengah (UKM) atau produsen pengrajin dengan jumlah stan 1.222 unit. Hingga saat ini tercatat 600 pembeli dari 40 negara akan hadir pada gelaran Inacraft 2011.
Dari data panitia, nilai kontak dagang Inacraft terus meningkat. Pada Inacraft 2010 kontrak dagang mencapai US$808 ribu, atau naik dari 2009 sebesar US$755 ribu.
Sementara itu, omzet sejak 2006 hingga 2010 berturut turut mencapai Rp59,6 miliar, Rp67,1 miliar, Rp75,5 miliar, Rp85 miliar, dan Rp90,5 miliar. (art)
Konsolidasi BUMN Karya Ditarget Rampung September 2024, Ini Tujuannya
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, konsolidasi sejumlah BUMN infrastruktur atau BUMN karya bakal berdampak positif.
