- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Hingga kini pemerintah belum memastikan kapan pembatasan konsumsi bakar minyak bersubsidi dilakukan. Pemerintah mengakui, kajian pengaturan BBM bersubsidi terus dilakukan, namun sifatnya masih tertutup.
Akankah program pengaturan BBM melalui larangan penggunaan premium bagi mobil pelat hitam, bisa secepatnya diterapkan? Meskipun, sebenarnya program ini telah berkali-kali ditunda. Terakhir rencananya akan dilaksanakan April ini.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan simulasi pembatasan BBM bersubsidi masih dalam diskusi dan di bawah komando langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. "Pihak yang paling mengetahui adalah Menteri Energi dan BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi)," kata Agus di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 25 Juli 2011.
Ketika disinggung kapan realisasi program pengaturan ini, Agus menuturkan, "Saya belum bisa menjawab hal itu, sampai ada pengumuman resmi."
Terpenting, saat ini pemerintah selalu menjaga konsumsi BBM bersubsidi sesuai kuota Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011, yaitu 38,6 juta kilo liter. Dia yakin, pemerintah tak akan menambah volume konsumsi BBM bersubsidi ini.
Lantas seberapa besar tambahan anggaran subsidi BBM, menyusul harga minyak dunia melambung tinggi? "Pemerintah masih membicarakan," katanya. "Pemerintah juga akan membahas masalah ini dengan DPR."
Mengenai sejauh mana pemerintah mengkaji kebijakan ini, Agus menjelaskan, pemerintah telah melakukan hingga simulasi pembatasan BBM, termasuk pagaimana dampak terhadap anggaran, serta alternatif pembiayaan yang diperlukan. "Itu semuanya sudah ada," kata Agus. (adi)
Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week
Di usia yang tak muda lagi, Qin Huilan baru saja memulai debut di runway Paris Fashion Week. Qin Huilan berjalan di peragaan busana Miu Miu Fall/Winter 2024.
