- Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews - Federasi Serikat Pekerja BUMN mengadukan dugaan gratifikasi yang diberikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Ketua Presidium Federasi Serikat Pekerja BUMN, FX Arief Foyuono. Sekitar 300 orang pekerja BUMN diundang dalam acara silaturahmi antara Kemenakertrans, Kapolri dan Serikat buruh pada Selasa 26 April 2011.
"Acara kemarin kita dikasih uang senilai Rp110 ribu dan paket sembako agar kita tidak melakukan perayaan mayday," Ungkap Arief di Kantor KPK, Jakarta, Kamis, 28 April 2011.
Arief menduga bahwa uang itu sebagai bentuk gratifikasi dan sengaja dibagikan agar tidak melakukan aksi turun ke jalan pada hari buruh yang jatuh pada Minggu 1 Mei. "Kami menduga dana menggunakan dana APBN, kami yakin ini merupakan bentuk gratifikasi Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar kepada serikat buruh agar tidak turun pada hari buruh 1 Mei," jelasnya.
Saat dikonfirmasi pihak Kemenakertrans membenarkan pemberian dana tersebut sebagai pengganti transport, adapun sembako merupakan bingkisan dari Jamsostek. "Ya itu kan uang pengganti transport dan sudah biasa kita lakukan tiap tahunnya," kata Kepala Humas Kemenakertrans Suhartono saat dihubungi VIVAnews.com.
Dirinya membantah bahwa pemberian uang itu sebagai upaya menghalangi aksi serikat pekerja untuk menggelar aksi pada 1 Mei 2011 mendatang. "Tidak benar itu, kita hanya menghimbau agar aksi teratur dan tidak anarkis," ujarnya.
Meski begitu Suhartono belum bisa menjelaskan mata anggaran yang digunakannya untuk kegiatan tersebut.
Sementara itu KPK melalui juru bicaranya Johan Budi belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh, karena masih harus dikaji dan dikonfirmasi. "Ya namanya laporan, kita kaji dan kita konfirmasi dulu. Paling lambat 30 hari kerja," terangnya. (eh)
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.
