VIVAnews - Sebanyak 5.000 petugas polisi dikerahkan untuk mengamankan jalannya proses pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya orang yang akan menyaksikan langsung jalannya pernikahan William dan Kate.
Seperti dikutip laman Orange, ratusan ribu orang telah memadati rute jalan menuju Westminster Abbey, The Mall, Whitehall dan Parlemen Square.
Sekitar 5.000 petugas polisi yang dikerahkan merupakan bagian dari operasi keamanan terbesar Inggris abad ini. Ditambah lagi, adanya kekhawatiran tentang ancaman terorisme dan demonstrasi yang bisa mengganggu jalannya prosesi pernikahan calon pewaris tahta kerajaan Inggris.
Kate adalah wanita biasa yang mengikuti jejak Diana, Princess of Wales, dan berjanji tidak akan mematuhi suami barunya melainkan hanya berjanji pada dirinya untuk mencintai, menghormati dan terus membuatnya merasa nyaman.
Upacara akan dilakukan oleh Uskup Agung Canterbury, Dr Rowan Williams, dengan Dekan Westminster, Very Rev, Dr John Hall yang melakukan pelayanan.
Sementara itu, akan ada dua resepsi di istana, satu diselenggarakan oleh Ratu pada sore hari untuk 650 tamu, diikuti oleh tamu-tamu untuk orang terdekat Prince of Wales dari 300 keluarga.
The Royal Wedding adalah puncak dari sebuah romantika yang mulai terjalin lebih dari sembilan tahun yang lalu ketika William dan Kate bertemu sebagai mahasiswa di Universitas St Andrews di Skotlandia.
Kisah mereka mereka telah menyedot perhatian banyak orang di seluruh dunia. Tak heran, ribuan wartawan asing, fotografer dan kru TV harus turun ke London untuk mendapatkan momen bersejarah tersebut.
Jutaan pekerja Inggris bahkan menikmati hari libur ekstra untuk merayakan dan banyak pula yang akan hadir dan memadati seluruh jalan di Inggris, termasuk satu jalan di Downing Street.
Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia
Perekonomian Asia diproyeksikan akan cukup tangguh di masa depan meski dihadapkan dengan kondisi perekonomian global yang dihantui gejolak geopolitik saat ini.
