Pangeran di Singgasana Media Sosial

Pangeran William & Kate Middleton
Sumber :
  • PopEater

VIVAnews - Tengoklah linimasa Twitter hari ini. Ia melulu didominasi oleh informasi mengenai hal-ihwal perkawinan anggota keluarga Kerajaan Inggris. Simaklah "Trendings" sambil termangu: #royalwedding; William & Kate; Westminster Abbey; Buckingham Palace. Untuk sementara, para remaja Indonesia, yang dikenal dengan sebutan 'abege', boleh lenyap sebentar dari daftar 'topik panas', yang kerap direbut-curi pada waktu-waktu tak terduga.

Agaknya, pengaruh pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton dalam ranah media sosial seperti Twitter serupa dengan daya gedor Barack Obama di jejaring sosial digital semasa masa kampanye kepresidenan di Amerika Serikat pada tahun 2008. Obama, yang pernah mengeluh karena perangkat BlackBerry miliknya dalam pengawasan negara, berhasil menyiasati teknologi Web 2.0, yang kini mendasari media sosial, demi merengkuh massa pada akar rumput.

Leslie Walker di About.com menulis bahwa sehari sebelum acara perkawinan berlangsung, halaman Facebook 'British Monarchy' mendapatkan 'jempol' 379.478 kali, yang memang masih jauh dari pendapatan Obama, yang mencatat 'penggemar' sebanyak 19,6 juta. Di Twitter sendiri, kicauan tentang persiapan pernikahan disampaikan langsung oleh akun resmi kediaman Pangeran William @ClarenceHouse. Akun ini memiliki pengikut sebanyak 50.042 sementara Obama dikuntit 7,5 juta pengguna.

Tak adil kiranya membandingkan Pangeran William dan Obama. Sang pangeran tak sedang berkampanye untuk apa pun. Namun, tetap saja, pernikahannya yang disambut gegap-gempita pada ranah media sosial patut disimak. Bahkan, Youtube kadung menyediakan ruang dengan kepala "The Royal Channel".

Ketertarikan warga dunia maya pada pasangan William dan Kate sesungguhnya telah meletup-letup sejak akhir tahun lalu. Hari ketika keduanya bertunangan pada bulan November 2010, ada beberapa catatan yang diungkap oleh laman Mashable.com.

Situs yang menajamkan pandang pada hal-ihwal media sosial itu merekam bahwa 43 persen kicauan bereaksi positif atas pertunangan itu; 41 persen menunjukkan netralitas; sementara 16 persen bicara negatif tentangnya. Di ranah blog, sekitar 32 persen narablog bereaksi positif atas acara itu dan 63 persen mengajukan pandangan netral. Dalam sehari, Google News mengotakkan 45 ribu berita mengenai acara itu dalam satu indeks.

Dan hari ini, Nielsen mencatat bahwa media di Amerika Serikat lebih banyak memberitakan tentang perkawinan William dan Kate. Namun, media sosial Inggris lebih ramai menularkan koceh tentang acara itu. Flickr, laman penyedia layanan penyimpan foto milik Yahoo!, mengundang pengguna mengunggah foto-foto acara pada album "People's Royal Wedding".

William dan Kate menikah tepat ketika bumi yang lelah direndam tinta mulai memasuki revolusi informasi lewat berbagai pencapaian di bidang teknologi informasi. Pihak keamanan setempat, menimbang hal demikian, tak ingin terlalu jauh merancang pengamanan pada ranah digital. Karenanya, para tamu di Westminster Abbey akan tetap dibiarkan mengirim pesan pendek dan menembakkan kicauan melalui Twitter. CBS News melaporkan bahwa sehari sebelum acara, dinas rahasia Inggris Scotland Yard dan Kepolisian London menolak melakukan pemblokiran sinyal selama acara pernikahan.

Dunia memang telah berubah. Pangeran di negeri 'nyata' pun pantas mendapatkan takhta di media sosial.  (eh)

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi
Ria Ricis

Cerita Soal Baby Box, Ria Ricis Seolah Pertegas Tentang Nafkah Batin

Ria Ricis mengambil hikmah dari pengalaman tersebut, yaitu kekuatan hubungannya dengan Moana yang sangat erat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024