VIVAnews - Saham-saham di industri ritel seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) masih berprospek cerah tahun ini.
Menurut analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi, meski kondisi ekonomi sedang dilanda krisis, industri ritel diperkirakan masih bisa tumbuh, seiring tetap adanya pembelian barang-barang kebutuhan sehari-hari. "Orang masih membutuhkan barang-barang konsumsi," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 14 Januari 2009.
Dia mengatakan, saham Mitra Adiperkasa dan Matahari menarik dikoleksi, ketika daya beli masyarakat kembali meningkat. Sedangkan Ramayana bakal terdongkrak di saat daya beli masyarakat sedang stagnan dan menurun. Sebab, pangsa pasar Ramayana untuk kelas menengah bawah, Mitra Adiperkasa kalangan menengah atas, dan Matahari bagi kelas menengah. "Tapi kami tetap optimis terhadap pertumbuhan industri ritel nasional, sehingga ketiganya tetap layak beli," jelas Akhmad.
Sehingga, kata Akhmad, peralihan kelas sosial ekonomi (switching socio economic class) akan menguntungkan beberapa pelaku usaha yang memposisikan dirinya pada pangsa pasar kelas menengah dan menengah bawah. "Angka pertumbuhan toko (store growth) bisa jadi menunjukkan penurunan, namun akan tertutupi dengan pertumbuhan signifikan angka pertumbuhan penjualan," ujarnya.
Selain itu, dalam riset BNI Securities edisi hari ini, meski Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) merevisi pertumbuhan industri ritel nasional dari sekitar 12 persen menjadi 10 persen akibat daya beli masyarakat yang berpotensi melemah dan akan mengancam pertumbuhan sektor, tapi pihak asosiasi itu tetap optimistis target tersebut dapat tercapai.
Adapun pertumbuhan tahun lalu diperkirakan hanya 15 persen atau lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 20 persen. Namun, secara total sektor ritel Indonesia tetap akan membukukan penjualan sekitar Rp 74,5 triliun (proyeksi akhir 2008) atau setara dengan US$6,7miliar, naik dari Rp 65 triliun pada akhir 2007.
Meski tahun lalu diperkirakan terdapat sekitar 300 anggota asosiasi, dengan total jumlah gerai usaha sebanyak 7.500 outlet, pertumbuhan pelaku usaha dan format baru ritel seperti hypermarket dan specialty store, serta single brand outlet tetap tumbuh. Hal itu seiring langkah ekspansi bisnis, baik dari pelaku usaha lama maupun baru, serta pelaku usaha asing dan rencana beberapa pelaku usaha lain yang akan mengembangkan jaringan bisnisnya di pasar Indonesia.
MPPA saat ini mencatat price to earning rasio (P/E) tertinggi sebesar 10,28 kali dan RALS sebesar 6,86 kali. Sedangkan MAPI mencatat P/E terendah sebesar 4,41 kali, dengan rata-rata industri sebesar 7,87 kali.
BNI merekomendasikan dan target harga selama 12 bulan ke depan dari saham-saham tersebut adalah beli (buy) untuk RALS dengan target harga Rp 610, simpan (hold) MPPA dengan target Rp 550, dan buy MAPI dengan target Rp 460 per lembar saham.
Baca Juga :
Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan, 2 Pemuda Tanggung Biadab Cekoki Lalu Perkosa Siswi SMP
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Sebuah dokumen terbaru dari Apple yang ditemukan oleh BGR justru menunjukkan bahwa kebiasaan ini tidak memberikan manfaat, bahkan berpotensi merugikan kesehatan baterai.
Google Photos adalah layanan penyimpanan dan berbagi foto dan video yang disediakan oleh Google. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan foto dan video
iPhone 13 Masih Menjadi Incaran Pecinta iPhone, Simak Kelebihan dan Kekurangannya iPhone 13
Gadget
43 menit lalu
iPhone 13 adalah salah satu ponsel pintar terbaru dari Apple yang dirilis pada tahun 2021. Ini adalah penerus dari iPhone 12 dan hadir dengan beberapa peningkatan
Xiaomi Pad 6S Pro vs Xiaomi Pad 6: Panduan Memilih Tablet Terbaik untuk Kebutuhan Anda
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Xiaomi baru saja meluncurkan Xiaomi Pad 6S Pro dan Xiaomi Pad 6 dari seri pendahulu, tablet terbaru mereka yang menawarkan spesifikasi gahar untuk pengguna profesional.
Selengkapnya
Isu Terkini